Sup pedas dan asam yang terkenal ini salah satu harta budaya terbesar Thailand.
Bangkok, Suarathailand- Pemilik restoran dan masyarakat umum di Thailand mengungkapkan kegembiraan mereka setelah hidangan ikonik, Tom Yum Kung, didaftarkan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO tahun ini. Namun, banyak yang merasa bahwa penghargaan ini tidak akan berdampak signifikan pada bisnis atau kehidupan sehari-hari mereka.
Mereka berbicara setelah pengumuman resmi oleh Komite Antarpemerintah tentang Pelestarian Warisan Budaya Takbenda selama Sidang ke-19 di Asuncion, Paraguay, yang mengakui Tom Yum Kung berdasarkan usulan Thailand.
Sup pedas dan asam yang terkenal ini, yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, telah mengumpulkan popularitas internasional dan dianggap sebagai salah satu harta budaya terbesar Thailand.
Banyak orang asing yang mengenal budaya Thailand setelah menikmati Tom Yum Kung di restoran di seluruh dunia atau dengan belajar menyiapkan hidangan tersebut di rumah.
Survei terbaru oleh Nation TV di wilayah Bangkok, khususnya di antara pemilik restoran a la carte, mengungkap campuran antara kebanggaan dan pragmatisme.
Seorang pemilik berusia 45 tahun dari distrik Don Mueang mengomentari pengakuan global terhadap Tom Yum Kung, yang menyoroti cita rasa khasnya yang berasal dari bahan-bahan utama seperti serai dan cabai.
Namun, ia meragukan apakah status baru ini akan mendongkrak bisnisnya, karena restorannya lebih banyak melayani pelanggan lokal daripada wisatawan.
Seorang pemilik kafe di Thedrachan 7 menyatakan kepuasannya dengan pengakuan terhadap hidangan tersebut, tetapi meragukan dampaknya terhadap bisnis di luar tempat wisata dan khawatir tentang kenaikan harga oleh beberapa pedagang.
Sementara itu, sebagian besar konsumen yang disurvei menyuarakan persetujuan mereka terhadap pengakuan tersebut, meskipun mereka menambahkan bahwa hal itu tidak akan mengubah kebiasaan makan atau gaya hidup mereka secara signifikan.