Biro Pemberantasan Narkoba menggerebek 35 wilayah di delapan provinsi di Utara, Timur Laut, Bangkok dan sekitarnya dari 1 hingga 21 Mei.
Biro Pemberantasan Narkotika telah menyita aset senilai lebih dari 2 miliar baht milik jaringan narkoba transnasional yang terlibat dalam penyelundupan narkoba dari negara tetangga ke Thailand.
Asisten Kapolri Letjen Pol Samran Nuanma mengatakan pihaknya telah memperluas penyelidikan operasi jaringan tersebut tahun lalu.
Jaringan tersebut dilaporkan menyelundupkan narkoba dari Myanmar menggunakan perusahaan logistik di Sailom Joy Market di distrik Mae Sai di Chiang Rai. Ia menambahkan seorang mantan pejabat polisi imigrasi telah bekerja sama dengan jaringan tersebut untuk memfasilitasi penyelundupan tersebut.
Samran mengatakan biro tersebut menggerebek 35 wilayah di delapan provinsi di Utara, Timur Laut, Bangkok dan sekitarnya dari 1 hingga 21 Mei.
Polisi telah menyita 3.097 aset yang terkait dengan jaringan narkoba senilai lebih dari 2,03 miliar baht, termasuk akta kepemilikan tanah, bangunan, mobil, sepeda motor, senjata api, dan peralatan listrik, katanya.
Komisaris biro tersebut, Letjen Pol Kirisak Tantinwachai, mengatakan polisi telah memanggil pemilik perusahaan logistik yang terkait dengan jaringan narkoba tersebut untuk diinterogasi.
“Awalnya, pemilik menyangkal keterlibatannya dengan jaringan tersebut, dan memberikan dukungan untuk penyelidikan polisi,” katanya. Kirisak berjanji akan menyelidiki lebih lanjut.
Secara terpisah, Kirisak mengatakan polisi juga telah menyelidiki kasus dua tersangka, yang diidentifikasi sebagai Taweesak dan Marisa, yang diduga menyelundupkan narkoba dari provinsi Nakhon Phanom ke sebuah kediaman di provinsi Roi Et.
“Polisi menggerebek kediaman di Roi Et pada 13 Mei dan menemukan 12 tas berisi 5,2 juta tablet obat,” katanya, seraya menambahkan bahwa polisi telah melakukan tindakan hukum terhadap kedua tersangka. (thenation)