32 imigran yang ditemukan: 19 laki-laki, 10 perempuan, dan tiga anak-anak.
Militer dan polisi Thailand menangkap sepasang suami istri karena menyelundupkan lebih dari 32 imigran gelap yang disembunyikan di dalam truk roda enam yang dimodifikasi dan memuat barang-barang tua.
Para pendatang tersebut dilaporkan bersembunyi di dalam truk Isuzu roda enam berisi karung bekas, menggunakan Route 323 menuju kota Kanchanaburi.
Menindaklanjuti informasi ini, pihak berwenang Thailand melakukan pengawasan ketat di pos pemeriksaan Jembatan Rantee di Sangkhla Buri. Pada pukul 4 pagi, mereka melihat sebuah truk Isuzu berwarna putih, penuh dengan karung-karung besar berisi barang-barang tua.
Sesampainya di pos pemeriksaan, petugas meminta dilakukannya pemeriksaan. Sadar akan kompartemen truk yang tersembunyi di bawah lantai, mereka tidak perlu menurunkan karung-karung tersebut.
Sebaliknya, petugas mengetuk dan berteriak bahwa tujuan telah tercapai, sehingga mendorong para imigran yang bersembunyi keluar dari kompartemen rahasia.
Sebanyak 32 orang ditemukan: 19 laki-laki, 10 perempuan, dan tiga anak-anak. Pihak berwenang menangkap pengemudi tersebut, Ploen yang berusia 49 tahun, dan istrinya yang berusia 36 tahun.
Pasangan itu dibawa ke Kantor Polisi Sangkhla Buri untuk diinterogasi lebih lanjut.
Selama penyelidikan, terungkap bahwa para imigran tersebut berasal dari berbagai kota di Myanmar, ingin bekerja di Thailand, kata seorang pejabat.
Mereka harus membayar biaya sebesar 15.000 hingga 25.000 baht kepada broker, tergantung jaraknya. Ada yang sudah membayar, ada pula yang harus membayar setelah sampai di tujuan.
“Pertanyaan awal menunjukkan para imigran telah mengatur untuk membayar perantara untuk perjalanan mereka. Biayanya bervariasi, dan beberapa pembayaran ditangguhkan sampai mereka tiba di Thailand.”
Pihak berwenang Thailand saat ini sedang menginterogasi pasangan yang memimpin operasi tersebut sebelum melanjutkan tindakan hukum lebih lanjut. Mereka menghadapi tuduhan membantu dan bersekongkol dengan imigran gelap untuk menghindari penangkapan.
Sementara itu, para imigran tersebut didakwa masuk secara ilegal ke Thailand, lapor Khaosod.
Pihak berwenang Thailand telah meningkatkan upaya mereka untuk menindak operasi penyelundupan manusia. Insiden ini menggarisbawahi upaya penyelundup untuk menghindari deteksi, termasuk memodifikasi kendaraan dengan kompartemen tersembunyi.
Tindakan cepat dan metode pemeriksaan strategis yang dilakukan para pejabat sangat penting dalam mengungkap operasi ini dan memastikan bahwa mereka yang terlibat mendapatkan keadilan.