Kementerian luar negeri mengoordinasikan perjalanan darat ke Turki dari Teheran.
Teheran, Suarathailand- Sekitar 40 warga Thailand diperkirakan akan meninggalkan Iran dalam beberapa hari mendatang, menurut Kementerian Luar Negeri, yang sekali lagi mendesak warga Thailand di Iran dan Israel untuk segera mengungsi di tengah ketegangan dan ketidakpastian di kawasan tersebut.
Warga Thailand yang membutuhkan bantuan telah disarankan untuk menghubungi kedutaan besar setempat, yang bersiaga sepanjang waktu.
Russ Jalichandra, wakil menteri luar negeri, mengatakan ia telah ditugaskan untuk mengawasi persiapan evakuasi di lapangan.
Ia dan tim kementerian pusat bekerja sama erat dengan kedutaan besar Thailand di ibu kota Turki, Ankara, dan Teheran untuk menetapkan strategi keluar bagi warga Thailand di Iran. Kelompok pengungsi pertama, yang diperkirakan berjumlah sekitar 40 orang, diperkirakan akan berangkat dalam beberapa hari mendatang.
Rute evakuasi awal melibatkan transportasi darat dari Iran ke perbatasan Turki, terus berlanjut ke kota Van, sekitar 90 menit dari titik penyeberangan.
Tempat penampungan sementara akan didirikan di Van, dilengkapi dengan kebutuhan dasar seperti makanan, air, dan akomodasi, untuk dijadikan titik transit sebelum penerbangan repatriasi. Warga negara Thailand dapat menghubungi pusat koordinasi dengan menghubungi +98 912 159 8699 dan +98 912 500 7933.
Russ mengatakan kementerian siap untuk evakuasi skala penuh jika situasinya memburuk. Ia mendesak warga negara Thailand untuk tidak menunda keberangkatan mereka hingga terlalu berbahaya untuk pergi, dan untuk berkumpul dalam kelompok demi koordinasi yang lebih mudah.
Setelah rapat kabinet kemarin, Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra mengatakan konflik antara Iran dan Israel masih belum pasti meskipun ada gencatan senjata yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump.
Ia memperingatkan dampaknya dapat memiliki implikasi global — secara ekonomi, politik, dan sosial — termasuk menunda negosiasi perdagangan seperti pembicaraan tarif terjadwal Thailand dengan Amerika Serikat, yang awalnya direncanakan awal bulan depan.