639 warga Iran tewas dan lebih dari 1.300 orang luka-luka akibat serangan Israel, menurut laporan media Iran.
Kanada, Suarathailand- Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan Dewan Keamanan bahwa konflik Israel dan Iran melaju menuju krisis dengan kecepatan yang mengkhawatirkan dan mendesak semua pihak untuk ;memberikan kesempatan bagi perdamaian.
"Saat-saat ketika arah yang diambil tidak hanya akan membentuk nasib bangsa-bangsa, tetapi juga masa depan umat manusia. Ini adalah momen seperti itu," kata Guterres pada sidang darurat dewan tentang permusuhan antara Iran dan Israel, atas permintaan Aljazair, China, Pakistan, dan Rusia.
Guterres memperingatkan bahwa tidak adanya tindakan di tengah meningkatnya permusuhan di wilayah tersebut, dapat berdampak dengan tingginya jumlah korban jiwa dan kerusakan.
"Konfrontasi antara Israel dan Iran meningkat dengan cepat dengan korban yang mengerikan – menewaskan dan melukai warga sipil, menghancurkan rumah, lingkungan sekitar dan infrastruktur, serta menyerang fasilitas nuklir, " ujarnya
"Kita tidak sedang bergerak menuju krisis, kita sedang melaju cepat menujunya," katanya, seraya menambahkan bahwa "meluasnya konflik ini dapat memicu api yang tidak dapat dikendalikan oleh siapa pun."
Guterres, menekankan bahwa Perjanjian Non-Proliferasi tetap menjadi landasan keamanan global, ia mendesak Iran untuk menghormati kewajibannya berdasarkan perjanjian tersebut.
"Non-proliferasi adalah suatu keharusan untuk keselamatan dan keamanan kita semua," katanya. "Dan Iran telah berulang kali menyatakan bahwa senjata nuklir bukan tujuan mereka. Mari kita akui adanya kesenjangan kepercayaan."
Kepala PBB itu menyerukan diplomasi untuk menyelesaikan masalah nuklir, termasuk akses penuh bagi inspektur Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Sambil menyerukan Dewan Keamanan untuk bertindak dengan "persatuan dan urgensi," Guterres menekankan: "Satu-satunya cara untuk menjembatani kesenjangan itu adalah melalui diplomasi untuk membangun solusi yang kredibel, komprehensif, dan dapat diverifikasi."
"Mari kita bertindak secara bertanggung jawab dan bersama-sama untuk membawa (menyelematkan) kawasan dan dunia kita dari ambang kehancuran," katanya.
Konflik pecah minggu lalu ketika Israel melancarkan serangan udara di beberapa lokasi di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir, yang mendorong Teheran untuk melancarkan serangan balasan.
Pihak berwenang Israel mengatakan sedikitnya 25 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka sejak saat itu akibat serangan rudal Iran.
Sementara itu, di Iran, 639 orang tewas dan lebih dari 1.300 orang luka-luka akibat serangan Israel, menurut laporan media Iran.