Israel Bunuh 613 Pencari Bantuan di Gaza Sejak Akhir Mei 2025

Lebih dari 95 persen lahan pertanian Gaza telah hancur atau tidak dapat digunakan lagi.


Gaza, Suarathailand- Jumlah pencari bantuan Palestina yang dibunuh oleh pasukan Israel sejak 27 Mei di Jalur Gaza yang terkepung telah mencapai 613, menurut PBB.

Sementara sebuah laporan mengatakan kontraktor AS yang seolah-olah menjaga lokasi distribusi bantuan yang kontroversial telah menggunakan amunisi aktif dan granat kejut.

Serangan Israel di seluruh Gaza terus berlanjut, dengan sedikitnya 41 orang tewas pada hari Jumat.

Bencana yang terjadi di Gaza tidak dapat dipahami hanya melalui lensa krisis kemanusiaan. Apa yang kita saksikan bukan hanya konsekuensi tragis dari perang, tetapi penggunaan kelaparan yang disengaja sebagai alat kontrol politik dan demografi. Strategi ini, yang dirancang untuk membongkar masyarakat Palestina, merupakan bentuk genosida struktural.

Pimpinan militer dan politik Israel, dalam mengejar dominasi dan menghapus aspirasi nasional Palestina, telah bergerak melampaui taktik pemboman dan penghancuran fisik. Saat ini, metodenya lebih berbahaya. Mereka menargetkan inti kelangsungan hidup Palestina: Makanan, air, dan sarana untuk bertahan hidup.

Menghancurkan keinginan rakyat dengan menolak memberi mereka kemampuan untuk memberi makan diri mereka sendiri bukanlah kerusakan tambahan. Itu adalah kebijakan. 

Menurut laporan dari badan-badan internasional independen, lebih dari 95 persen lahan pertanian Gaza telah hancur atau tidak dapat digunakan lagi. Angka itu bukan hanya kerugian ekonomi; itu adalah pembongkaran kedaulatan pangan yang disengaja, dan dengan itu, harapan untuk kemerdekaan di masa depan.

Share: