Thailand bekerja sama dengan badan-badan internasional untuk menemukan dan mengekstradisi para tersangka dituntut berdasarkan hukum Thailand.
Bangkok, Suarathailand- Polisi siber telah memperoleh surat perintah penangkapan untuk kelompok peretas Kamboja yang merusak situs web pemerintah Thailand terkait sengketa perbatasan yang sedang berlangsung.
Mereka bekerja sama dengan badan-badan internasional untuk menemukan dan mengekstradisi para tersangka, yang bersembunyi di balik nama-nama anonim, untuk dituntut berdasarkan hukum Thailand.
Bangkok Post melaporkan Letnan Jenderal Polisi Trirong Piwpan, komisaris Biro Investigasi Kejahatan Siber (CCIB), mengatakan pada hari Selasa bahwa investigasi dimulai setelah peringatan pada tanggal 3 Juni dari “Komunitas Intelijen Siber”, sebuah jaringan spesialis TI pemerintah.
Kelompok tersebut melaporkan bahwa kelompok peretas Kamboja yang dikenal sebagai “bl4ck_cyb3r” telah mengancam akan meluncurkan serangan DDoS dan merusak situs web Thailand sebagai protes atas masalah perbatasan Thailand-Kamboja.
Dari bulan April hingga Juni, beberapa situs web pemerintah Thailand memang menjadi sasaran, dirusak dengan pesan-pesan dari kelompok peretas termasuk “ANONSEC-KH”, “H3C4KEDZ” dan “NXBBSEC (Hacker Cambodia)”.
Kolonel Polisi Pakornkitt Thanawarinkul, pengawas Divisi 2 CCIB, mengonfirmasi pengadilan telah menyetujui dua surat perintah penangkapan atas tuduhan yang diajukan berdasarkan Undang-Undang Kejahatan Komputer, dan upaya sedang dilakukan untuk mengidentifikasi dan membawa mereka ke Thailand untuk dituntut.