AS dan China Sepakati Ekspor Tanah Langka Upaya Redakan Ketegangan Tarif

Amerika Serikat dan Tiongkok telah mencapai kesepakatan terobosan untuk mempercepat ekspor mineral tanah jarang dari Tiongkok ke AS.


AS, Suarathailand- AS dan Tiongkok mencapai kesepakatan untuk mempercepat ekspor tanah jarang setelah perundingan di London, menandakan kemajuan dalam menyelesaikan ketegangan perdagangan yang telah berlangsung lama.

Amerika Serikat dan Tiongkok telah mencapai kesepakatan terobosan untuk mempercepat ekspor mineral tanah jarang dari Tiongkok ke AS. Sebuah langkah yang bertujuan  meredakan ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung antara dua ekonomi terbesar di dunia tersebut.

Kesepakatan tersebut menyusul negosiasi baru-baru ini di London, dan telah dikonfirmasi oleh Washington dan Beijing. Kementerian Perdagangan Tiongkok (MOFCOM) mengeluarkan pernyataan yang menegaskan mereka akan menyetujui aplikasi ekspor sesuai dengan prosedur hukum, sementara AS akan mulai mencabut pembatasan yang sebelumnya diberlakukan pada barang-barang Tiongkok.

Presiden Donald Trump secara singkat mengakui kesepakatan tersebut pada hari Rabu, tanpa memberikan rincian, tetapi mengisyaratkan bahwa perjanjian lebih lanjut, termasuk satu dengan India, dapat menyusul.

MOFCOM menyatakan bahwa perjanjian baru tersebut mencerminkan saling pengertian yang dicapai dalam perundingan perdagangan Jenewa, dengan Tiongkok berkomitmen untuk mempercepat persetujuan ekspor untuk pengiriman tanah jarang ke AS. Sebagai balasannya, AS akan mulai mencabut beberapa langkah pembatasan.

Kementerian tersebut juga menyatakan harapan bahwa AS akan terus melibatkan Tiongkok dalam "dialog ekonomi yang konstruktif" sebagaimana disepakati selama panggilan telepon kedua presiden pada tanggal 5 Juni, yang memperkuat komitmen untuk mengurangi kesalahpahaman, meningkatkan kerja sama, dan mempromosikan hubungan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan.

Sumber industri mengungkapkan bahwa Tiongkok telah meningkatkan pengawasan terhadap pembeli untuk mencegah penggunaan tanah jarang untuk keperluan militer AS, yang telah menunda proses perizinan.

Perselisihan tanah jarang telah menjadi titik kritis dalam negosiasi Jenewa, yang mendorong pemerintahan Trump untuk membalas dengan memperketat kontrol ekspor pada perangkat lunak desain semikonduktor, pesawat terbang, dan barang-barang berteknologi tinggi lainnya yang ditujukan untuk Tiongkok.

Awal bulan ini, Reuters melaporkan bahwa Tiongkok mengeluarkan lisensi ekspor sementara selama enam bulan untuk memasok tanah jarang ke tiga produsen mobil besar Amerika setelah pembatasan awal mengganggu rantai pasokan. Ford Motor Company terpaksa menghentikan produksi SUV Explorer-nya selama satu minggu pada bulan Mei karena kekurangan.

Pada akhir Juni, Trump juga mengumumkan kesepakatan yang menyatakan bahwa Tiongkok akan meningkatkan pasokan magnet dan mineral tanah jarang, sementara AS akan mengizinkan lebih banyak mahasiswa Tiongkok untuk mendaftar di universitas-universitas Amerika.

Meskipun kesepakatan terbaru ini menandai langkah positif setelah berbulan-bulan ketidakpastian dan gangguan ekonomi sejak Trump menjabat pada bulan Januari, para analis memperingatkan kesepakatan perdagangan yang final dan komprehensif masih jauh dari kenyataan. Jalan ke depan akan membutuhkan negosiasi yang berkelanjutan dan pembangunan kepercayaan antara kedua rival global tersebut.

Share: