Dewan Keamanan PBB bertemu membahas serangan AS terhadap situs nuklir Iran.
Beijing, Suarathailand- China mengatakan serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran telah merusak kredibilitas Washington dan memperingatkan situasi "mungkin akan lepas kendali," demikian laporan penyiar negaranya, menyusul pertemuan Dewan Keamanan PBB pada hari Minggu.
Presiden Donald Trump mengatakan AS telah "melenyapkan" situs nuklir utama Teheran, bergabung dengan Israel dalam aksi militer Barat terbesar terhadap Republik Islam tersebut sejak revolusi tahun 1979.
Dewan Keamanan PBB bertemu pada hari Minggu untuk membahas serangan AS terhadap situs nuklir Iran, sementara Rusia, China, dan Pakistan mengusulkan agar badan yang beranggotakan 15 orang tersebut mengadopsi resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera dan tanpa syarat di Timur Tengah.
Duta Besar China untuk PBB Fu Cong mengatakan para pihak harus menahan "dorongan kekuatan, menghindari memperburuk konflik, dan menambah bahan bakar ke dalam api," menurut penyiar negara CCTV.
Fu mengatakan para pihak, terutama Israel, "harus segera menghentikan tembakan untuk mencegah situasi meningkat dan menghindari meluasnya perang."
Iran terluka "tetapi kredibilitas Amerika Serikat juga rusak - baik sebagai negara maupun sebagai peserta dalam negosiasi internasional apa pun," imbuh Fu.
Komentar media pemerintah pada Minggu malam mengatakan tindakan AS itu sangat berbahaya dan provokatif. Surat kabar Global Times, dalam sebuah opini, mengatakan campur tangan militer eksternal tidak akan pernah membawa perdamaian, dan hanya "memperdalam kebencian dan trauma regional."
Guo Jiakun, juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok, mengatakan pada Senin bahwa menyerang fasilitas nuklir yang berada di bawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional adalah "pelanggaran serius terhadap Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa."
Tiongkok bersedia memperkuat komunikasi dan koordinasi dengan semua pihak untuk memainkan peran konstruktif dalam memulihkan perdamaian di Timur Tengah, kata Guo dalam jumpa pers rutin.
Guo juga mengatakan warga negara Tiongkok di Iran yang bersedia pergi semuanya telah dievakuasi ke daerah yang aman.
Dengan bantuan kementerian luar negeri Tiongkok, kedutaan besar Tiongkok di Iran, dan otoritas lainnya, "3.125 warga negara Tiongkok telah dievakuasi dengan selamat dari Iran," katanya.
Guo menambahkan jumlah tersebut termasuk penduduk Hong Kong dan Taiwan. Tiongkok menganggap Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya sendiri.
Di Israel, kedutaan besar Tiongkok telah mengatur evakuasi lebih dari 500 warga negara dari negara tersebut, kata Guo dalam jumpa pers tersebut.