Keamanan diperketat menyusul laporan penyelundupan senjata dan rencana bom.
Yala, Suarathailand- Keamanan telah diperketat di beberapa wilayah provinsi selatan Yala, khususnya di lokasi tempat para pejabat diketahui berkumpul, menyusul laporan intelijen yang menunjukkan pergerakan pemberontak.
Laporan-laporan ini mencakup diskusi di antara anggota jaringan dan aktivitas transportasi senjata rahasia, sumber berita mengungkapkan pada hari Rabu.
Dalam beberapa bulan terakhir, provinsi-provinsi perbatasan selatan telah mengalami kerusuhan yang berkelanjutan. Operasi keamanan proaktif telah menyebabkan penangkapan para pemimpin pemberontak dan penyitaan senjata dan komponen pembuat bom.
Sebagai tanggapan, pemberontak telah mencoba melakukan serangan balasan, yang semakin menargetkan pejabat pemerintah dan warga sipil yang tidak bersalah.
Pihak berwenang telah memerintahkan semua unit keamanan untuk meningkatkan kewaspadaan. Upaya keamanan bersama yang melibatkan militer, polisi, badan administratif lokal, dan kelompok sukarelawan sipil telah diintensifkan di sepanjang rute-rute utama, termasuk perbatasan Thailand-Malaysia, untuk mencegah infiltrasi pemberontak dan penyelundupan barang-barang ilegal.
Area masyarakat dan lokasi potensial insiden juga diawasi lebih ketat, terutama setelah pemberontak mengubah taktik untuk memikat pejabat ke lokasi yang dipasangi bom—yang mengakibatkan cedera dan kematian di kalangan polisi dan warga sipil.
Sementara itu, unit intelijen yang memantau aktivitas pemberontak telah melaporkan rencana untuk melakukan serangan bom rakitan (IED) di Distrik Mueang.
Menurut sumber tersebut, pembuat bom pemberontak telah terlihat bertemu dengan jaringan lokal dan mengangkut senjata dan bahan peledak ke area tersebut, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa bom sespan sepeda motor dapat digunakan.
Target potensial termasuk gedung perumahan pemerintah, area persiapan misi, dan lokasi acara publik seperti pasar pejalan kaki, zona komersial, dan tempat ibadah. Area berisiko tinggi yang diawasi termasuk subdistrik Lam Mai, Yupo, Na Tham, Sateng, dan Sateng Nok, serta pasar pejalan kaki kota seperti Pasar Pimolchai dan Pasar Ocean.
Tindakan ini diyakini sebagai pembalasan atas pembunuhan seorang ustaz (guru agama) baru-baru ini dan tindakan penegakan hukum yang diintensifkan oleh pemerintah. Peningkatan periode kewaspadaan diperkirakan berlangsung hingga 14 Mei.