Investasi perusahaan-perusahaan Jepang mencapai seperempat dari total investasi asing di Thailand.
Kementerian Perdagangan mengundang anggota Federasi Bisnis Jepang yang juga dikenal sebagai “Keidanren” untuk berinvestasi di industri peralatan medis, kereta api, pesawat terbang, inovasi, dan energi ramah lingkungan di Thailand.
Delegasi perdagangan Thailand yang dipimpin oleh Wakil PM dan Menteri Perdagangan Phumtham Wechayachai bertemu dengan eksekutif Keidanren, dipimpin oleh Suzuki Jun, ketua Komite Perdagangan dan Ekonomi Jepang-Thailand di Imperial Hotel di Tokyo akhir pekan lalu.
Dalam pertemuan tersebut, Phumtham menggarisbawahi bahwa Jepang adalah mitra dagang terbesar ketiga Thailand pada tahun lalu, sementara jumlah akumulasi investasi dari perusahaan-perusahaan Jepang mencapai seperempat dari total investasi asing di Thailand, lebih banyak dibandingkan negara mana pun.
Ia mengundang para pemimpin bisnis Jepang untuk berinvestasi di Thailand serta mengunjungi negara tersebut untuk menyaksikan potensinya. Pemerintah Thailand telah memfasilitasi hal tersebut dengan membebaskan persyaratan visa bagi pengusaha Jepang yang mengunjungi Thailand hingga 30 hari sejak 1 Januari.
Phumtham mengatakan Thailand memiliki kesiapan untuk menjadi basis manufaktur dan ekspor untuk berbagai industri, dan menambahkan bahwa pemerintah telah mempersiapkan dan mempromosikan wirausahawan Thailand untuk menghadapi tren global baru yang berfokus pada bisnis ramah lingkungan, manufaktur berkelanjutan, emisi rendah karbon, dan penggunaan energi terbarukan.
Ia meminta Keidanren membantu memfasilitasi sekitar 800 perusahaan Thailand dan Jepang yang bergerak di bisnis otomotif berbasis mesin pembakaran internal dalam transisi ke industri lain, termasuk peralatan medis, kereta api, pesawat terbang, serta robotika otomasi.
Para eksekutif Keidanren mengatakan Jepang memandang Thailand sebagai basis bisnis penting dengan sejarah panjang, sementara lebih dari 5.800 perusahaan Jepang di bidang manufaktur dan jasa telah berekspansi ke Thailand, menjadikan negara ini salah satu rantai pasokan utama Jepang.
Jun mengungkapkan harapannya untuk melihat hubungan perdagangan dan investasi yang lebih kuat antara Jepang dan Thailand, serta negara-negara ASEAN lainnya di masa depan. Ia juga mengundang Menteri Perdagangan untuk menghadiri pertemuan Komite Perdagangan dan Ekonomi Jepang-Thailand ke-25, yang dijadwalkan pada bulan Desember di Tokyo.
Keidanren dianggap sebagai organisasi penting yang berkontribusi terhadap perekonomian Jepang. Anggotanya meliputi 1.548 perusahaan, 154 asosiasi industri, dan 47 organisasi ekonomi provinsi. (thenation)