Menyusul kebakaran hotel pada hari Kamis di Bucheon, Provinsi Gyeonggi, yang merenggut tujuh nyawa dan melukai 12 orang, kekhawatiran muncul mengenai kurangnya langkah-langkah keselamatan kebakaran di akomodasi.
Korsel, Suarathailand- Badan Pemadam Kebakaran Nasional Korsel mencatat total 1.843 kebakaran terjadi di fasilitas akomodasi antara tahun 2019 dan 2023. Kebakaran ini mengakibatkan 32 kematian dan 355 luka-luka.
Berdasarkan jenis penginapan, motel merupakan tempat terjadinya kebakaran terbanyak, dengan 645 insiden, yang mencakup 35 persen dari total kebakaran. Lalu akomodasi liburan ukuran keluarga dengan 328 kebakaran dan hotel dengan 273 kebakaran.
Dari 1.843 kasus kebakaran, penyebab utama adalah gangguan listrik sebanyak 708 kasus, disusul kecerobohan sebanyak 654 kasus, termasuk 232 kasus terkait puntung rokok. Terdapat 53 kasus pembakaran yang terkonfirmasi dan 63 kasus dugaan pembakaran.
Meskipun sering terjadi kebakaran yang menyebabkan banyak kematian dan cedera, ditemukan bahwa banyak fasilitas tidak memiliki langkah-langkah keselamatan kebakaran yang penting seperti alat penyiram.
Mengenai sprinkler, pedoman peraturan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1981 yang mendorong pemasangan sprinkler di fasilitas akomodasi yang memiliki lebih dari 11 lantai. Pada tahun 2005, alat penyiram menjadi wajib untuk semua penginapan di atas 11 lantai.
Pada tahun 2018, ada revisi yang mengamanatkan pemasangan sprinkler di seluruh fasilitas akomodasi yang bertingkat lebih dari enam. Pada bulan Desember 2022, undang-undang tersebut semakin diperkuat, mewajibkan semua penginapan yang luasnya lebih dari 600 meter persegi berapa pun jumlah lantainya untuk memasang alat penyiram standar dan yang berjumlah lebih dari 300 meter persegi untuk memasang alat penyiram perumahan yang disederhanakan, berapa pun jumlah lantainya.
Meskipun standar keselamatan kebakaran telah diperkuat dari waktu ke waktu, penginapan yang dibangun sebelum undang-undang tersebut direvisi tetap berada di titik buta, karena pemerintah gagal menerapkan peraturan baru tersebut secara surut.
Menurut survei tahun 2019 tentang manajemen keselamatan kebakaran yang dilakukan oleh Badan Konsumen Korea, tidak satu pun dari 20 fasilitas akomodasi setinggi enam lantai yang berlokasi di Seoul dan Provinsi Gyeonggi yang memasang alat penyiram sama sekali.
Hotel tanpa alat penyiram di Bucheon, tempat kebakaran pada hari Kamis yang menewaskan tujuh orang, memiliki sembilan lantai tetapi undang-undang tahun 2005, 2018, dan 2022 tidak diterapkan di hotel tersebut, karena hotel tersebut dibangun pada tahun 2004.