Hanoi, Suarathailand- Polisi di Vietnam menggerebek pabrik narkoba sintetis terbesar di negara itu, menyita 1.400 kg ketamin di kota wisata pesisir Nha Trang.
Operasi selama enam bulan untuk mengungkap jaringan narkoba mencapai puncaknya pada 22 Maret ketika 200 petugas menggerebek tiga fasilitas terkait di kota selatan dan menangkap 11 orang, termasuk seorang warga negara Taiwan yang diduga sebagai dalang.
“Ini adalah fasilitas produksi narkoba sintetis terbesar yang pernah dibongkar di Vietnam,” kata Nguyen Van Vien, direktur departemen investigasi kejahatan terkait narkoba, menurut pernyataan yang dipublikasikan di portal berita resmi pemerintah pada 26 Maret.
Pabrik itu menampilkan “lini produksi modern berskala luar biasa, dengan teknologi canggih”, katanya.
Di antara mereka yang ditangkap adalah empat warga negara Vietnam, empat warga negara Tiongkok, dan tiga warga negara Taiwan, termasuk tersangka pemimpin kelompok Chang Chun Ming yang berusia 51 tahun, yang telah dipantau polisi sejak ia masuk ke Vietnam pada Agustus 2024 dengan pengiriman tabung kaca dalam jumlah besar, kata portal berita tersebut.
Chang menyewa sebidang tanah seluas 1.300 meter persegi pada bulan November di daerah terpencil di Nha Trang, kota yang populer di kalangan wisatawan Tiongkok, dan diduga merekrut, antara lain, dua orang warga negara Taiwan yang memiliki keahlian dalam pembuatan narkoba.
Kegiatan tersebut sebagian besar dilakukan pada malam hari dan produk setengah jadi tersebut kemudian dipindahkan ke fasilitas lain untuk dimurnikan.
Obat-obatan yang diproduksi memiliki kemurnian yang sangat tinggi tetapi belum ada yang didistribusikan atau dijual di Vietnam atau di luar negeri, pernyataan pemerintah mengutip pernyataan polisi.
Pengadilan Vietnam menjatuhkan hukuman mati kepada 27 orang pada bulan Desember setelah menyatakan mereka bersalah karena memperdagangkan lebih dari 600 kg narkotika termasuk heroin, ketamin, dan metamfetamin.
Vietnam Komunis memiliki beberapa undang-undang narkoba terketat di dunia dan pengadilan secara rutin menjatuhkan hukuman mati bagi mereka yang terbukti bersalah atas kasus narkoba.
Siapa pun yang tertangkap membawa lebih dari 600 gram heroin atau lebih dari 2,5 kg metamfetamin dapat menghadapi hukuman mati.
Vietnam dekat dengan wilayah penghasil narkoba "Segitiga Emas" tempat Laos, Thailand, dan Myanmar bertemu. Polisi Vietnam mengatakan pusat bisnis Kota Ho Chi Minh khususnya semakin menjadi pusat penyelundup karena infrastruktur transportasi telah membaik dalam beberapa tahun terakhir. AFP