“Anda tahu, kami tidak ada bedanya dengan perusahaan asuransi. Taiwan tidak memberi kami apa pun.”
Jakarta, Suarathailand- Taiwan “harus membayar” Amerika Serikat untuk pertahanannya, kata calon presiden AS Donald Trump dalam sebuah wawancara luas yang menimbulkan keraguan mengenai hubungan antara Washginton dan Taipei jika ia terpilih kembali pada bulan November.
Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg Businessweek yang diterbitkan pada hari Selasa, mantan presiden tersebut ditanya apakah dia akan membela pemerintahan mandiri Taiwan dari Tiongkok yang mengklaim pulau itu sebagai bagian dari wilayahnya.
“Saya mengenal orang-orangnya dengan sangat baik, sangat menghormati mereka. Mereka memang mengambil sekitar 100 persen bisnis chip kami. Saya pikir, Taiwan harus membayar kami untuk pertahanan,” katanya, seperti dilaporkan Bloomberg.
“Anda tahu, kami tidak ada bedanya dengan perusahaan asuransi. Taiwan tidak memberi kami apa pun.”
Meskipun Washington tidak secara diplomatis mengakui pulau tersebut, negara ini adalah mitra utama dan penyedia senjata utama bagi Taipei, dan baru-baru ini mengeluarkan paket bantuan militer bernilai miliaran dolar yang bertujuan untuk melawan Beijing di wilayah tersebut.
Taiwan juga merupakan kekuatan besar dalam industri semikonduktor yang penting, memproduksi sebagian besar microchip canggih yang dibutuhkan untuk menggerakkan perekonomian global.
Pemimpin di bidang ini adalah Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), yang merupakan penerima manfaat utama dari Washington’s Chips and Science Act – yang disahkan pada tahun 2022 untuk menarik perusahaan agar berinvestasi dalam pembangunan pabrik chip di wilayah Amerika.
Berkat undang-undang tersebut, TSMC sedang membangun dua pabrik di Amerika Serikat dan mengumumkan rencana untuk membangun pabrik ketiga pada bulan April, sehingga total investasinya mencapai $65 miliar.
Trump menyesalkan dalam wawancaranya bahwa Washington “memberi mereka miliaran dolar untuk membangun chip baru di negara kita, dan kemudian mereka akan mengambilnya juga”.
“Saya rasa kami tidak ada bedanya dengan polis asuransi. Mengapa? Mengapa kita melakukan ini? Mereka mengambil hampir 100% industri chip kita, saya beri mereka kredit,” ujarnya.
Mengakui komentar Trump pada hari Rabu, Perdana Menteri Taiwan Cho Jung-tai menunjukkan Taipei terus meningkatkan anggaran pertahanannya dalam beberapa tahun terakhir.
“Kami bersedia mengambil lebih banyak tanggung jawab; kami membela diri dan memastikan keamanan kami,” katanya kepada wartawan saat konferensi pers.
“Kami juga memahami dengan jelas bahwa hubungan Taiwan-AS sangat kuat dalam beberapa tahun terakhir. Menjaga perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan dan kawasan Indo-Pasifik adalah tanggung jawab dan tujuan kita bersama.”
Tiongkok telah mengatakan bahwa mereka tidak akan pernah berhenti menggunakan kekuatan untuk menjadikan Taiwan berada di bawah kendalinya, dan juga meningkatkan retorika bahwa “unifikasi” adalah hal yang “tidak dapat dihindari”.