Polisi telah menyita 435 kilogram sabu dan menangkap seorang pria dan seorang wanita di sebuah rumah di Pathum Thani.
Pathum Thani, Suarathailand- Letnan Jenderal Polisi Phanurat Lakbun, sekretaris jenderal Kantor Badan Pengawas Narkotika mengatakan pihaknya menangkap sabu yang diselundupkan melalui Selatan ke negara lain.
Penangkapan dan penyitaan terjadi di sebuah rumah sewaan di distrik Khlong Luang, provinsi Pathum Thani.
Pasangan itu diduga memberi tahu petugas yang menangkap bahwa mereka dibayar satu juta baht per (Rp147 juta) perjalanan untuk menyelundupkan obat bius ke provinsi selatan Songkhla dan mereka telah menyelesaikan tiga perjalanan tersebut.
Letnan Jenderal Polisi Phanurat mengatakan sabu tersebut diproduksi oleh kelompok etnis di dekat perbatasan utara dan diselundupkan dari sana ke Pathum Thani di Dataran Tengah untuk penyimpanan awal sebelum dibawa ke selatan oleh penyelundup lainnya.
Sabu yang diselundupkan umumnya tidak untuk digunakan di Thailand karena harganya mahal. Pengguna narkoba Thailand lebih suka pil metamfetamin.
Sabu yang diselundupkan biasanya melewati Thailand dan Malaysia dan kemudian ke negara-negara lain seperti Australia, Hong Kong dan Taiwan, kata sekretaris jenderal.
Prin Mekanandha, direktur penegakan hukum narkotika ONCB, mengatakan sabu yang disita berasal dari apa yang disebut Segitiga Emas, tempat Myanmar, Thailand utara dan Laos bertemu.
Tidak seorang pun dari kedua tersangka yang ditangkap memiliki pekerjaan tetap atau profesi. Namun, mereka terkadang pergi ke pasar Talad Thai di Pathum Thani dan mengendarai kendaraan yang mengantarkan sayuran ke tempat lain, katanya.
Para detektif melacak pergerakan mereka dan menemukan bahwa mereka sering mengendarai truk pikap antara Central Plain dan provinsi selatan Songkhla, kata Prin. Penangkapan dilakukan setelah itu.
Nama kedua tersangka tidak diungkapkan. Polisi mengatakan penyidik akan menyelidiki lebih dalam jaringan narkoba yang melibatkan mereka, melakukan lebih banyak penangkapan dan menyita aset tersangka, seperti dilaporkan Bangkok Post.