Para pembuat film Thailand memiliki waktu hingga 15 Mei untuk meminta subsidi bagi pembuatan film.
Kementerian Kebudayaan Thailand telah memperpanjang tawaran subsidi sebesar 30 juta baht (sekitar Rp13 miliar) untuk film-film tentang soft power Thailand selama 15 hari lagi hingga tanggal 15 Mei.
Skema ini dijadwalkan akan berakhir pada tanggal 30 April dan kementerian tidak merinci alasan perpanjangannya.
Pada awal Maret, kementerian mengumumkan bahwa mereka akan memberikan 30 juta baht kepada pembuat film yang telah merilis setidaknya dua film yang mempromosikan soft power Thailand.
Ketika film “The Undertaker” menjadi hit awal tahun ini, pemimpin Pheu Thai Paetongtarn Shinawatra, yang juga mengetuai komite strategi soft power nasional, bertemu dengan sutradara dan menyatakan bahwa filmnya adalah contoh sukses soft power Thailand.
Sementara itu, untuk memenangkan subsidi sebesar 30 juta baht, pembuat film perlu memastikan filmnya memenuhi standar internasional, dapat diputar di festival film luar negeri, memiliki teks bahasa Inggris, dan memiliki nama dalam bahasa Thailand dan Inggris.
Proyek juga harus menyatakan jangka waktu pengambilan gambar, perkiraan biaya dan rencana promosi. Pembuat film juga diharuskan memberikan beberapa detail termasuk konsep film, pernyataan sutradara, sinopsis, treatment, dialog dan penokohan, dll. (thenation)