Thailand Tangkap Buron Kasus Narkoba Paling Dicari Korea Selatan

Kemitraan Thailand-Korsel menangkap 7 tersangka narkoba Korsel pada 2023 dan 5 lainnya pada 2024.

Bang Lamung, Suarathailand- Pejabat Thailand dan Korea Selatan bekerja sama untuk menangkap seorang buronan Korea Selatan yang terlibat dalam kejahatan terkait narkoba.

Kantor Badan Pengawas Narkotika (ONCB) dan Badan Kepolisian Nasional Korea Selatan menangkap Seo Jung Num yang berusia 44 tahun di sebuah hotel di Bang Lamung pada tanggal 3 Oktober.

Seo telah menghindari surat perintah penangkapan yang dikeluarkan di Korea Selatan atas perannya dalam perdagangan narkoba. Diduga, ia mendapatkan metamfetamin dari Thailand dan mengirimkannya ke Korea Selatan.

Kasus terhadap Seo dimulai pada bulan Desember 2023, ketika pejabat Korea Selatan menyita paket internasional yang berisi zat terlarang yang disembunyikan dalam kantong kopi dan kacang-kacangan. Investigasi menunjuk Seo sebagai pengedar, yang mengarah pada penerbitan surat perintah penangkapan.

Pada tanggal 3 Oktober, pejabat menemukan Seo di sebuah hotel di Bang Lamung. Biro Imigrasi menemukan ia telah melewati batas visanya, yang mendorong penangkapannya, lapor The Pattaya News.

Sejak 2023, ONCB telah bekerja sama erat dengan Kantor Kejaksaan Agung Korea Selatan (SPO) dan Badan Intelijen Nasional (NIS). Kemitraan ini telah menghasilkan penangkapan tujuh tersangka narkoba Korea pada tahun 2023 dan lima lainnya pada tahun 2024.

Dalam berita terkait, Kementerian Kehakiman Thailand, berkoordinasi dengan pihak berwenang Indonesia, berhasil menangkap seorang buronan utama di Bali, Indonesia, setelah ia melarikan diri sejak Oktober tahun lalu.

Buronan tersebut, Chaowalit “Paeng” Thongduang, menghadapi hukuman 20 tahun dan enam bulan karena membantu pelarian seorang anggota geng yang ditangkap atas tuduhan narkoba.

Ia juga terlibat dalam kegiatan kriminal lainnya, termasuk perdagangan narkoba, pencucian uang, dan pembunuhan mantan kepala distrik Anan Klungchan.

Saat menjalani hukumannya, Chaowalit dikirim ke Rumah Sakit Maharat Nakhon Si Thammarat pada tanggal 22 Oktober untuk menjalani perawatan gigi. Ia dilaporkan kehilangan kesadaran selama perawatan, tetapi kemudian terungkap bahwa hal ini merupakan bagian dari rencana pelariannya.

Share: