Thailand Tak Dapat Pinjaman dari AS untuk Beli Pesawat F-16 Baru

Menhan Phumtham mengatakan Thailand tidak dapat memenuhi persyaratan pinjaman AS untuk jet F-16, dengan alasan prioritas lain. Jet Gripen dari Swedia tetap menjadi alternatif yang memungkinkan.


Bangkok, Suarathailand- Menteri Pertahanan Phumtham Wechayachai mengatakan Kementerian Pertahanan tidak dapat melanjutkan pembelian armada jet tempur F-16 baru dari Amerika Serikat karena kondisi pinjaman yang terbatas.

Phumtham menjelaskan pemerintah AS mengharuskan Thailand untuk memperoleh pinjaman dari bank yang berbasis di AS untuk mendanai pembelian armada tersebut sekaligus—sesuatu yang tidak memungkinkan. Ia menambahkan Thailand memiliki prioritas lain yang mengharuskannya untuk mencari dan memanfaatkan pinjaman.


-Kondisi Pinjaman Tidak Dapat Diterima, Gripen Masih Mungkin-

Menhan Phumtham menanggapi spekulasi bahwa pemerintah AS mungkin mendorong Thailand untuk meningkatkan pengeluaran untuk persenjataan Amerika sebagai cara untuk mengurangi surplus perdagangannya dengan Amerika Serikat dan dengan demikian menghindari tarif impor yang menghukum.

Ia mengatakan akan menunggu Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan Pichai Chunhavajira untuk bertemu dengan pemerintah AS pada hari Rabu. Pichai diharapkan memberi pengarahan kepada Kabinet tentang hasil pembicaraan dan setiap permintaan potensial dari Washington.

Meskipun Kabinet belum membuat keputusan akhir mengenai pembelian armada jet tempur Gripen baru dari Swedia sebagai alternatif F-16, Phumtham mencatat bahwa kondisi pinjaman dari AS tidak dapat diterima.

Para ahli dalam pengadaan militer menyarankan bahwa kondisi pinjaman tersebut menjadi alasan yang tepat untuk menolak tawaran AS, karena Angkatan Udara Kerajaan Thailand dilaporkan lebih memilih jet Gripen daripada F-16 karena tawaran yang lebih menguntungkan dari produsen Swedia tersebut.


-Belum Ada Keputusan Mengenai Kendaraan C-130 atau Stryker-

Phumtham juga menyatakan ia belum mempertimbangkan untuk memperoleh pesawat angkut militer C-130 tambahan untuk menggantikan model yang sudah tua, karena ia masih menunggu hasil negosiasi Pichai dengan AS.

Selain itu, ia mengatakan belum melihat rencana pengadaan apa pun dari Angkatan Darat Kerajaan Thailand terkait potensi pembelian kendaraan tempur lapis baja Stryker baru dari Amerika Serikat.

Phumtham mencatat bahwa anggaran militer untuk tahun fiskal 2026 belum dirampungkan, sehingga alokasi anggaran khusus untuk setiap cabang angkatan bersenjata masih belum diketahui.

Menteri Pertahanan menyampaikan pernyataan ini kepada wartawan sebelum kunjungan sore harinya ke Divisi Infanteri ke-11 di distrik Phatthana Nikhom, Lop Buri, tempat ia dijadwalkan untuk mengamati latihan militer.

Share: