Thailand mendesak warganya tak jadi pekerja migran di wilayah konflik demi keselamatan.
Bangkok, Suarathailand- Kedutaan Besar Thailand di Tel Aviv telah menyampaikan nota protes kepada otoritas Israel atas praktik yang dilakukan oleh beberapa pengusaha Israel yang mengirim karyawan mereka untuk bekerja di daerah berisiko tinggi. Akibatnya para pekerja Thailand terdampak bahaya yang berpotensi mematikan.
Menteri Luar Negeri Maris Sangiampongsa mengutip kasus empat warga Thailand yang tewas dalam serangan roket di kota Metula, Israel, dekat dengan perbatasan Lebanon. Seorang warga Thailand kelima terluka tetapi selamat.
Maris mengatakan daerah tempat para pekerja Thailand tewas dan terluka berada di zona militer, tetapi beberapa pengusaha Israel membawa warga Thailand untuk bekerja di sana untuk sementara waktu, seraya menambahkan meskipun hanya untuk waktu yang singkat, serangan roket tidak dapat diprediksi.
Menlu juga mengatakan ia tidak ingin melihat lebih banyak warga Thailand tewas atau terluka di Timur Tengah dan telah mendesak badan-badan terkait Thailand untuk mencoba membujuk para pekerja Thailand agar menunda rencana bekerja di wilayah tersebut demi keselamatan.
Kendati demikian, ia mengatakan ia memahami kebutuhan para pekerja Thailand untuk mendapatkan lebih banyak uang guna menghidupi keluarga mereka dengan mengambil risiko bekerja di sana.
Karena Thailand merupakan anggota baru Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa, Maris mengatakan ia telah mengirim pesan kepada mitranya dari Israel yang mendesak pemerintah Israel untuk menahan diri, guna mencegah konflik bersenjata meluas ke negara-negara lain di kawasan tersebut.