Thailand akan menjadi negara Asia pertama yang meratifikasi konvensi Pekerjaan dalam Penangkapan Ikan atau C188, untuk memastikan kondisi kerja yang lebih baik bagi nelayan.
Ratifikasi itu dikonfirmasi langsung Menteri Perburuhan Thailand Adul Sangsingkeo pada Kamis, meskipun berita itu disambut oposisi dari kelompok perikanan yang khawatir perjanjian ini meningkatkan beban keuangan mereka.
Guna menepis kekhawatiran ini, Adul mengatakan C188, yang berisi 14 persyaratan utama, hanya akan berlaku hanya untuk kapal-kapal nelayan besar dengan berat setidaknya 30 ton bruto.
"Saat ini ada 5.000 kapal dalam kategori ini, yang berarti bahwa setidaknya 30.000 nelayan akan memperoleh manfaat dari ratifikasi," kata dia seperti dikutip Bangkok Post, Kamis.
Saat ini, ada 37.000 kapal pukat yang terdaftar di Thailand - lebih dari setengahnya adalah perahu nelayan tradisional kecil.
"Ratifikasi ini akan menetapkan standar baru untuk awak kapal, yang akan menghasilkan kondisi yang lebih baik," kata Adul.
"Semoga kondisi yang membaik akan menarik lebih banyak orang Thailand dan orang asing kepada sektor industri,” terang dia.
Adul meyakini ratifikasi C188 akan meningkatkan citra perikanan Thailand di mata masyarakat internasional, yang dengan sendirinya akan menguntungkan bisnis secara jangka panjang.
Thailand telah menerapkan beberapa undang-undang untuk mematuhi persyaratan yang tercantum dalam C188, termasuk undang-undang yang mengatur usia minimum pekerja, jam kerja maksimum, dan mewajibkan majikan melakukan pemeriksaan medis rutin bagi awak nelayan mereka.
Graeme Buckley, kepala ILO untuk Thailand, Laos dan Kamboja, memuji pemerintah Thailand karena "kesungguhannya dalam meningkatkan standar penangkapan ikan".
Kepala Jaringan Promosi Hak Buruh Patima Tangpratyakun mengakui ratifikasi akan meningkatkan biaya operasi.
Namun, Kepala Kementerian Ketenagakerjaan Petcharat Sinauy menegaskan bahwa upaya ratifikasi telah melalui konsultasi kepada publik.
"Sebagian besar dari mereka mendukung ratifikasi karena menguntungkan pengusaha, pekerja dan citra industri perikanan Thailand," kata dia.