Thailand Minta Bantuan Mesir Bebaskan 6 Sandera Warga Thailand

Mesir memediasi negosiasi antara Israel dan faksi Palestina Hamas untuk pembebasan sekitar 120 sandera, termasuk enam warga negara Thailand.

Bangkok, Suarathailand- Wakil Menteri Luar Negeri Russ Jalichandra telah menghubungi Mesir dan Israel untuk meminta bantuan dalam negosiasi untuk membebaskan sisa sandera Thailand yang ditahan di Gaza.  

Russ mengadakan pembicaraan di Kairo pada hari Minggu sebelum melakukan perjalanan ke Yerusalem pada hari Senin untuk bertemu dengan menteri luar negeri Israel.

Mesir memediasi negosiasi antara Israel dan faksi Palestina Hamas untuk pembebasan sekitar 120 sandera, termasuk enam warga negara Thailand yang masih ditahan oleh Hamas di Gaza.

Pada hari Minggu, Russ bertemu dengan dua pejabat Mesir, Ismail Khairat, asisten menteri luar negeri untuk urusan konsuler dan ekspatriat Mesir, dan Ahmed Shaheen, asisten menteri luar negeri untuk Asia-Pasifik, Australia dan Selandia Baru.

“Mereka membahas situasi Israel-Hamas dan mencari dukungan untuk negosiasi pembebasan enam sandera Thailand yang ditahan di Gaza,” kata Kementerian Luar Negeri Thailand dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, pihak Mesir setuju untuk mempertimbangkan mendukung permohonan Thailand untuk menjadi anggota blok BRICS. Diskusi juga mencakup acara untuk memperingati 70 tahun hubungan diplomatik antara Thailand dan Mesir tahun ini, kata kementerian tersebut.

Sementara itu, Israel memperkirakan sekitar 29.000 pekerja migran Thailand saat ini berada di negara tersebut, mendekati jumlah sebelum perang.

Lebih dari 39.000 warga Palestina telah tewas dalam perang sembilan bulan tersebut, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza.

Israel melancarkan perang sebagai pembalasan atas serangan Hamas yang menewaskan sekitar 1.200 orang, termasuk sedikitnya 39 warga Thailand, pada 7 Oktober.

Hamas juga disebut menyandera sekitar 251 orang dalam serangan tersebut, termasuk 31 warga negara Thailand.

Dua puluh tiga sandera asal Thailand dibebaskan dalam keadaan sehat pada November tahun lalu. Sementara dua lainnya dinyatakan tewas pada 17 Mei tahun ini. Sisanya tinggal enam sandera di Gaza.


Share: