Bangkok meluncurkan token digital pertama yang didukung pemerintah, menawarkan cara baru bagi warga negara untuk berinvestasi dalam utang negara
Bangkok, Suarathailand- Thailand telah meluncurkan token digital pertama yang didukung pemerintah, yang dijuluki "G-Token" atau "Thailand Digital Token," dalam upaya untuk memperluas peluang investasi publik dan menciptakan jalan baru untuk penggalangan dana negara.
Inisiatif yang disetujui oleh pemerintah ini pada awalnya akan menerbitkan token dengan nilai total sekitar 5 miliar baht.
Kementerian Keuangan mengantisipasi peluncuran dalam satu hingga dua bulan ke depan.
G-Token merupakan literasi digital utang pemerintah, mirip dengan obligasi tradisional tetapi memanfaatkan teknologi digital modern. Investor akan berhak atas pembayaran kembali investasi awal mereka beserta bunga, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan.
Instrumen keuangan baru ini beroperasi dalam kerangka hukum yang ada, terutama Undang-Undang Pengelolaan Utang Publik tahun 2005, yang memberikan wewenang kepada Kementerian Keuangan untuk meminjam dana, dan Keputusan Bisnis Aset Digital tahun 2018, yang mengatur penerbitan dan perdagangan token digital di bawah pengawasan Komisi Sekuritas dan Bursa Thailand (SEC).
G-Token menawarkan beberapa keuntungan tersendiri dibandingkan obligasi pemerintah konvensional.
Sebagai aset digital, token ini dapat diperdagangkan pada platform digital khusus, yang berpotensi menawarkan akses yang lebih mudah bagi investor ritel yang lebih kecil untuk berpartisipasi dalam utang publik.
Format digital juga menjanjikan fleksibilitas perdagangan yang lebih besar melalui bursa aset digital berlisensi, dengan kepemilikan yang diverifikasi menggunakan sistem digital.
Kementerian Keuangan telah menguraikan bahwa individu, badan hukum nirlaba, dan badan hukum lain yang ditunjuk akan memenuhi syarat untuk membeli G-Token.
Investasi dapat dilakukan melalui bursa aset digital berlisensi, pialang aset digital, dan badan hukum lain yang sah secara hukum.
Proses investasi akan melibatkan pembukaan akun dengan penyedia yang disetujui SEC, meninjau prospektus yang merinci spesifikasi token (jumlah penerbitan, jatuh tempo, suku bunga, ketentuan transfer), menempatkan pesanan beli, melakukan pembayaran, dan menerima konfirmasi kepemilikan G-Token di akun aset digital investor.
Pemegang G-Token berhak menerima kembali pokok mereka setelah jatuh tempo, bersama dengan pembayaran bunga sebagaimana ditentukan oleh Kementerian Keuangan. Mereka juga akan memiliki hak untuk memperdagangkan dan mentransfer token mereka melalui platform aset digital yang ditunjuk.
Kementerian Keuangan akan menentukan prosedur pembayaran bunga dan penebusan G-Token, dengan pembayaran diharapkan dilakukan secara elektronik kepada pemegang melalui akun terdaftar mereka, mengikuti jadwal yang diuraikan dalam prospektus.
Calon investor harus menyadari pertimbangan tertentu, termasuk potensi likuiditas awal yang terbatas di pasar sekunder, perlunya pemahaman dasar tentang teknologi dan platform aset digital, kemungkinan perubahan peraturan di masa mendatang, dan dampak fluktuasi suku bunga pada nilai pasar token.
G-Token berbeda dari obligasi pemerintah tradisional terutama dalam format digital dan aksesibilitasnya melalui bursa aset digital.
G-Token juga dapat memiliki ambang batas investasi minimum yang lebih rendah untuk menarik investor ritel dan diharapkan menawarkan fleksibilitas perdagangan yang lebih besar dibandingkan dengan obligasi tradisional, yang biasanya diakses melalui bank atau dealer resmi dan mungkin memiliki persyaratan investasi minimum yang lebih tinggi.
Pihak berwenang telah menekankan bahwa G-Token dianggap seaman obligasi pemerintah tradisional karena dukungan dari pemerintah Thailand.
Meskipun pemahaman mendalam tentang aset digital tidak sepenuhnya diperlukan, pengguna harus merasa nyaman menavigasi platform digital yang digunakan untuk perdagangan.
Kementerian Keuangan akan mengumumkan jadwal penerbitan resmi melalui salurannya dan media, dengan penyedia aset digital berlisensi juga diharapkan untuk menyebarluaskan informasi ini.
Implikasi pajak untuk G-Token akan dirinci dalam prospektus, yang secara umum sejalan dengan perlakuan pajak obligasi pemerintah tradisional, meskipun rincian khusus untuk G-Token perlu dipantau.
Sebagai kesimpulan, G-Token merupakan instrumen keuangan baru bagi Thailand, yang memadukan teknologi digital dengan penggalangan dana pemerintah.
Tujuannya adalah untuk mendemokratisasi investasi dalam utang pemerintah dan mendorong pengembangan infrastruktur keuangan digital negara.
Calon investor disarankan untuk memantau pembaruan dari Kementerian Keuangan dan SEC sebagai persiapan peluncuran mendatang. Bangkok Post