Thailand Larang Impor Limbah Plastik Mulai 1 Januari 2025

Undang-undang yang melarang impor limbah plastik untuk digunakan sebagai bahan baku di pabrik-pabrik industri mulai berlaku pada awal tahun 2025.


Bangkok, Suarathailand- Departemen Perdagangan Luar Negeri Thailand mengumumkan importir di Thailand tidak akan diizinkan membawa limbah plastik ke Thailand mulai 1 Januari 2025 karena Thailand bergerak untuk mencegah bahaya bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Langkah yang diusulkan oleh Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, disetujui oleh Kabinet pada tanggal 3 Desember dan dipublikasikan dalam Lembaran Negara Kerajaan pada hari Senin (16 Desember), kata Arada Fuangtong, direktur jenderal departemen tersebut.

Dia mengatakan langkah tersebut mencakup amandemen terhadap item no 39.15 dari Jadwal Tarif Thailand yang mencakup impor limbah, potongan, dan potongan plastik.

Jadwal asli menetapkan impor potongan plastik ke kerajaan diizinkan jika persediaan tidak memadai dan harus disetujui oleh Departemen Pekerjaan Industri. Setelah amandemen tersebut, semua impor limbah plastik akan dilarang mulai 1 Januari dan seterusnya.

Departemen tersebut telah memberi tahu para importir bahwa mereka memiliki waktu hingga 31 Desember untuk menyelesaikan impor produk yang terdampak yang tertunda, imbuhnya.

Langkah tersebut merupakan hasil dari resolusi kabinet pada 21 Februari 2023, bertujuan agar lembaga terkait menetapkan langkah-langkah untuk mengatur impor potongan plastik untuk digunakan sebagai bahan baku di pabrik-pabrik industri. Lembaga-lembaga tersebut juga diharuskan untuk mempromosikan daur ulang limbah plastik domestik di bawah kerangka model ekonomi BCG (Bio, Sirkular, Hijau).

“Larangan impor akan membantu merangsang daur ulang plastik di Thailand, memastikan penggunaan sumber daya yang lebih efisien dan mengurangi jumlah limbah plastik yang tidak terpakai,” kata Arada kepada The Nation. 

“Ini juga akan membantu mengurangi polusi yang dapat berdampak pada lingkungan dan kesehatan masyarakat.”

Share: