Personel militer dan medis Thailand memberikan bantuan pasca-gempa Myanmar.
Bangkok, Suarathailand- Thailand mengirim rotasi ketiga personel kemanusiaan untuk membantu upaya penanggulangan bencana di Myanmar, yang terdampak parah oleh gempa bumi pada tanggal 28 Maret.
Pemerintah telah menugaskan Angkatan Bersenjata Kerajaan Thailand untuk memimpin operasi penanggulangan bencana dan mengoordinasikan bantuan kemanusiaan untuk Myanmar.
Di bawah Operasi Mandalay 82, kontingen ketiga mencakup 17 perwira dari Angkatan Bersenjata Kerajaan Thailand, yang bertanggung jawab atas komando, koordinasi, logistik, komunikasi, dan keamanan, bersama dengan tim medis beranggotakan 30 orang dari Kementerian Kesehatan Masyarakat.
Jenderal Ukrit Boontanont, wakil komandan Angkatan Bersenjata Kerajaan Thailand, memimpin upacara pelepasan di Wing 6 di Bangkok. Pejabat senior pemerintah, termasuk Dr Opas Karnkawinpong, sekretaris tetap Kementerian Kesehatan Masyarakat, juga hadir untuk menunjukkan dukungan bagi misi tersebut.
Dr Opas berterima kasih kepada angkatan bersenjata dan staf medis atas dedikasi mereka, dengan mengatakan bahwa operasi tersebut mencerminkan komitmen berkelanjutan Thailand terhadap upaya kemanusiaan di wilayah tersebut.
Perusahaan baja yang terkait dengan keruntuhan bangunan kehilangan hak istimewa investasi
Misi utamanya adalah untuk mendukung otoritas Myanmar dalam memberikan perawatan medis kepada korban gempa bumi dan membantu upaya pemulihan dan rehabilitasi.
Sejauh ini, tim medis Thailand telah memberikan perawatan kepada 160 orang di daerah terpencil, sementara tim teknik telah membangun tempat penampungan sementara, memasang sistem penerangan, dan memberikan dukungan komunikasi.
Tim juga telah mengirimkan sumbangan dari sektor publik dan swasta kepada mereka yang terkena dampak bencana.
Hingga 10 April, total 3.603 orang di Myanmar telah dipastikan meninggal dunia akibat gempa bumi, dengan 141 orang hilang dan 4.817 orang terluka, menurut Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusiaan ASEAN untuk Penanggulangan Bencana. Hampir 200.000 orang saat ini mengungsi. Di Thailand, 30 orang telah meninggal dunia dan 38 lainnya terluka.