Thailand Khawatir Konflik Timur Tengah Berdampak Buruk pada Perdagangan

Saat ini, Timur Tengah Thailand menyumbang 2,8% dari total ekspor Thailand dan 10,7% dari total impor.

Kekhawatiran meningkat atas keamanan rute perdagangan penting Timur Tengah.


Suarathailand- Dewan Perusahaan Pengangkut Nasional Thailand menyatakan kekhawatiran konflik di Timur Tengah akan memengaruhi ekspor Thailand ke wilayah "pasar strategis" bagi Thailand.

Meningkatnya permusuhan antara Israel dan Iran telah menimbulkan kekhawatiran akan perang yang berkepanjangan dan meningkat di wilayah tersebut, dan pasti akan memengaruhi perdagangan global dan ekonomi dunia.

Saat ini, Timur Tengah Thailand menyumbang 2,8% dari total ekspor Thailand dan 10,7% dari total impor.

Presiden dewan Chaichan Charoensook mengatakan risiko paling kritis terletak pada Selat Hormuz yang strategis, rute transit utama untuk pengiriman minyak global dari negara-negara Teluk Persia.

“Jika Selat Hormuz ditutup, harga minyak pasti akan meroket, yang memengaruhi ekonomi global yang bergantung pada minyak. Karena Thailand adalah importir minyak utama, kenaikan harga minyak pasti akan memengaruhinya. Oleh karena itu, situasinya mengkhawatirkan dan harus dipantau secara ketat,” kata Chaichan.

Selat Hormuz merupakan salah satu rute transportasi minyak utama dunia dan 21% pengiriman minyak global melewati rute tersebut.

Pada tahun 2023, hampir 50 persen energi impor Thailand, termasuk minyak mentah, gas alam, dan minyak olahan, berasal dari negara-negara Timur Tengah.

Penutupan Selat Hormuz karena perang akan berdampak serius pada pasokan minyak mentah negara tersebut dan menyebabkan harga meroket. Hal ini akan memengaruhi produksi industri dan sektor transportasi, mengakibatkan inflasi dan kenaikan biaya hidup, kata Poonpong Naiyanapakorn, direktur Kantor Kebijakan dan Strategi Perdagangan di Kementerian Perdagangan.

Selat Hormuz juga merupakan jalur penting untuk mendistribusikan produk Thailand ke negara-negara Timur Tengah. Sebagian besar barang Thailand diangkut melalui Selat Hormuz ke kota pelabuhan Jebel Ali di Uni Emirat Arab.

Ekspor Thailand ke 15 negara di Timur Tengah bernilai $11,167 miliar pada tahun 2023, dengan tingkat pertumbuhan 1,6% dibandingkan tahun sebelumnya.

Mengingat informasi ini, pasar Timur Tengah sangat penting bagi ekspor Thailand, sehingga memerlukan pemantauan ketat terhadap konflik Iran-Israel yang sedang berlangsung dan dampak potensialnya.

Jika perang meningkat, hal itu dapat memengaruhi ekonomi Thailand baik secara langsung maupun tidak langsung, kata Chaichan.

Share: