Jaringan kereta ini memfasilitasi pergerakan barang antara kedua negara sehingga memposisikan Thailand sebagai pusat logistik utama di kawasan.
Thailand dan Laos siap meresmikan jaringan kereta api baru yang menghubungkan Bangkok dan Vientiane dengan uji coba dijadwalkan pada akhir bulan ini.
Inisiatif ini bertujuan meningkatkan konektivitas bagi wisatawan dan memfasilitasi pergerakan barang antara kedua negara sehingga memposisikan Thailand sebagai pusat logistik utama di kawasan.
Wakil Gubernur State Railway of Thailand (SRT) Awirut Thongnet dan Direktur Pelaksana Kereta Api Nasional Laos Daochinda Siharath bertemu dari tanggal 5 hingga 8 Juni untuk menyelesaikan rincian peluncuran layanan kereta api antara Stasiun Pusat Krung Thep Aphiwat di Bangkok dan Khamsavath di Vientiane.
Wakil Menteri Transportasi Surapong Piyachote sebelumnya menekankan perlunya persiapan menyeluruh SRT untuk peluncuran resmi proyek tersebut yang diharapkan bulan depan.
Awirut dan Daochinda membahas rencana operasional layanan kereta api rute Stasiun Pusat Krung Thep Aphiwat-Udon Thani-Nong Khai-Vientiane. Uji coba dijadwalkan pada 13 dan 14 Juni.
Diskusi juga mencakup pengembangan pasar pariwisata, periklanan, hubungan masyarakat, dan strategi untuk meningkatkan transportasi barang antara Thailand, Laos, dan Tiongkok. Sebuah tim khusus telah dibentuk untuk mengelola logistik lintas batas.
SRT telah memperluas pelatihan kepada staf perkeretaapian Laos dalam pengoperasian kereta api, manajemen stasiun, dan penjualan tiket untuk memastikan kelancaran pelaksanaan layanan baru tersebut.
Layanan uji coba antara stasiun Udon Thani, Nong Khai, Thanalaeng, dan Vientiane berhasil dilakukan pada tanggal 21 Mei. Ekkarat menyoroti bahwa langkah ini menandakan penguatan kerja sama antara Thailand dan Laos, lapor Bangkok Post.
Dia mencatat, layanan kereta api saat ini dari Thailand mencapai Stasiun Thanalaeng di Laos. Memperluas jalur ke Vientiane diperkirakan akan menghasilkan manfaat ekonomi yang signifikan.