BRIN telah mengirim empat periset PRRG melanjutkan studi S3 melalui program Degree by Research di Thailand.
Kepala Pusat Riset Rekayasa Genetika (PRRG) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Ratih Asmana Ningrum mengatakan, BRIN dan Suranaree University of Technology (SUT) Thailand sepakat memperkuat kolaborasi bidang penelitian.
Salah satu agendanya adalah dengan mengadakan acara SUT-BRIN Annual Meeting 2024, Selasa-Rabu (7-8/5/2024), di Cibinong.
Kegiatan Annual Meeting 2024 ini bertema ''Embracing Global Changes: Collaborating for Sustainable Futures''. Tujuan acara ini untuk memetakan topik riset lanjutan yang dapat dikerjasamakan dengan skema co-funding riset dengan SUT.
Saat ini, pihaknya sebagai penanggung jawab program riset Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan (ORHL) BRIN dengan SUT, telah mengirimkan empat periset PRRG melanjutkan studi S3 melalui program Degree by Research di SUT.
Kekuatan kolaborasi kata Ratih, dapat menjadi solusi menghadapi isu-isu strategis dunia terkait perubahan iklim dan masalah lingkungan.
“SUT-BRIN dapat membangun masa depan, di mana setiap individu mempunyai kesempatan untuk mewujudkannya. Meeting ini diharapkan menjadi katalis aksi transformasi dan aksi kolaborasi untuk masa depan yang berkelanjutan melalui program riset yang ada di BRIN,” ujar Ratih.
Program Mobilitas Penelitian dan Manajemen Talenta
Mewakili Kepala ORHL BRIN, Kepala Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk Akbar Hanif Dawam Abdullah mengungkapkan, BRIN ingin manfaatkan peluang, memperkuat kemitraan, berbagi praktik terbaik, melibatkan solusi yang akan memberikan manfaat bagi masa depan.
“Kami berharap kegiatan ini akan memperkuat kolaborasi riset dan akan lebih banyak sivitas BRIN dan SUT yang mengikuti program mobilitas penelitian dan manajemen talenta, seperti Visiting Professor untuk saling bertukar ilmu,” imbuhnya.
Analis Sumber Daya Manusia Aparatur Ahli Pertama Direktorat Manajemen Talenta BRIN Jeremy Jordan Barutu menambahkan, saat ini BRIN memiliki beberapa program mobilitas penelitian yang dapat dimanfaatkan SUT, seperti Post-Doctoral, Research Infrastructure, Visiting Researcher, Research Fund, Degree by Research, dan Internship Program.
“Tahun 2023, BRIN dan SUT meratifikasi kerja sama program Pasca Sarjana Berbasis Riset. Skema studinya 12 trimester untuk gelar PhD, dan maksimal setiap enam bulan promotor/supervisor utama SUT Thailand dan wakil pembimbing BRIN melakukan visiting dan kolaborasi penelitian,” imbuh Jeremy.
Dalam kesempatan ini, peneliti PRRG BRIN yang juga mahasiswa SUT semester dua, Popi Hadi Wisnuwardhani menuturkan, dirinya sangat bersyukur mengikuti program Degree by Research BRIN, sehingga dapat meneruskan pendidikan ke jenjang S3.
“Saya berharap, kerja sama antara SUT dengan BRIN dapat berlanjut dan memberikan kesempatan kepada para peneliti BRIN lainnya untuk meneruskan pendidikannya di SUT,” tutur Popi.
Dean of Institution of Science SUT Santi Maensiri mengatakan, pertemuan ini dilaksanakan untuk berbagi hasil riset, baik dari kalangan dosen maupun mahasiswa.
Pihaknya mempunyai sembilan program khusus bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Di antaranya, teknik, sains, sains agrikultur, sosial teknologi, kedokteran, keperawatan, kesehatan masyarakat, kedokteran gigi, dan teknologi informasi.
Sementara itu, Koordinator Kolaborasi Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju Sasti Orisa mengatakan, saat ini BRIN mempunyai tiga peran besar. Pertama, sebagai policy support yang mendukung kebijakan berbasis bukti ilmiah.
Kedua, sebagai funding agency untuk memperkuat riset nasional dan ekosistem inovasi sebagai lembaga pendanaan. Ketiga, sebagai executing agency, yaitu badan pelaksana untuk kegiatan riset dan inovasi.
“Banyak sekali implentasi program tersebut, diantaranya Pusat Kolaborasi Riset (PKR), yakni pendanaan yang diberikan kepada lembaga dalam mengembangkan PKR dan inovasi,” terangnya.
“Selain itu dengan menggandeng industri dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan fokus pada pengembangan teknologi berdasarkan produk dan pelayanan,” tutur Sasti. (brin)