Kerja sama diarahkan pada membangun fasilitas pemeliharaan dan perbaikan kendaraan militer.
Thailand dan Tiongkok sedang mengembangkan rencana untuk membangun fasilitas pemeliharaan, perbaikan, dan perombakan (MRO) yang akan mendukung persediaan peralatan militer produksi Tiongkok yang dimiliki Angkatan Bersenjata Thailand.
Pemerintah Thailand mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa rencana itu menjadi pokok pembicaraan di Bangkok pada 16 Maret antara sekretaris pertahanan tetap Thailand Jenderal Nat Intaracharoen dan atase militer China untuk Mayor Jenderal Wu Xiaoyi.
Ia menambahkan bahwa fasilitas yang diusulkan akan dimaksudkan untuk memberikan "dukungan pemeliharaan yang efisien dan komprehensif" untuk berbagai platform militer yang beroperasi di Thailand.
Pemerintah juga mengatakan rencana tersebut sejalan dengan rencana yang lebih luas untuk mendorong investasi asing di industri pertahanan nasional.
Pemerintah juga mengatakan rencana tersebut sejalan dengan rencana yang lebih luas untuk mendorong investasi asing di industri pertahanan nasional.
Fasilitas yang diusulkan disebut akan difokuskan pada kendaraan militer dan akan mendukung armada Royal Thai Army (RTA) yang berkembang dari platform China termasuk tank tempur utama VT4 (MBT) dan kendaraan lapis baja 8x8 VN-1, keduanya diproduksi oleh China North Perusahaan Grup Industri (Norinco).
Thailand juga berharap fasilitas yang dimaksudkan untuk memberikan layanan MRO, serta melakukan produksi komponen, dapat mendukung kendaraan militer China lainnya yang beroperasi di Asia Tenggara.
Militer Thailand disebut sedang mempertimbangkan untuk mendirikan fasilitas di provinsi timur laut Thailand Khon Kaen, dekat dengan Divisi Kavaleri ke-3 tempat MBT VT4 dioperasikan dan ditempatkan. (janes)