Amazon Web Services, Google Cloud, Internet Data Centre, Alibaba Cloud, Huawei dan Microsoft Azure berminat investasi di Thailand.
Organisasi publik dan swasta di industri pusat data menghadiri ‘Konferensi Pusat Data NextGen 2024’ pada pekan ini untuk bertukar ide dan rencana bisnis guna mengubah pusat data di Thailand menjadi operasi yang berkelanjutan, tangguh, terukur, dan efisien.
Acara yang diselenggarakan oleh Siemens dan Krungthep Turakij di Pullman Bangkok King Power Hotel juga bertujuan untuk menarik investor domestik dan asing serta mendorong negara ini menjadi pusat data center kawasan ASEAN pada tahun 2027.
Ross Conlon, CEO Siemens Thailand, membuka acara tersebut dengan mengacu pada inisiatif pemerintah Thailand Vision 2030, bertujuan menjadikan Thailand sebagai pusat industri di bidang pariwisata, kesehatan dan medis, pertanian dan pangan, penerbangan, logistik regional, masa depan. manufaktur otomotif, ekonomi digital, dan keuangan.
“Untuk mencapai tujuan tersebut, Thailand perlu menarik investor di industri masa depan, termasuk teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI),” ujarnya.
Conlon menambahkan negara ini juga perlu mendorong penelitian dan pengembangan dalam adopsi AI dan membangun infrastruktur teknologi, termasuk pusat data, untuk mengatasi peningkatan permintaan dan untuk mendukung komputasi awan dan bisnis terkait.
Ia menyarankan agar Thailand mencontoh Singapura, pemimpin industri pusat data di Asia Tenggara saat ini, berkat posisinya sebagai basis industri teknologi tinggi global. Sementara itu, Malaysia telah mempercepat pengembangan pusat datanya dalam dua tahun terakhir dan kini menjadi pemimpin baru.
Conlon mengatakan Siemens siap mendukung Thailand dalam mencapai tujuannya menjadi pusat pusat data regional dengan menggunakan teknologi serat optik terbaru perusahaan yang mampu mengirimkan data dengan kecepatan 140 terabit per detik, serta sumber energi dan infrastrukturnya yang stabil dan aman.
“Bisnis pusat data perlu menemukan cara untuk menjadikan perusahaan mereka lebih berkelanjutan, fleksibel, dan efisien dengan melakukan transisi melalui pusat data mereka sendiri. Transisi ramah lingkungan dianggap sebagai pengubah permainan bagi pusat data di masa depan,” kata Conlon.
Dewan Investasi Thailand (BOI) mengumumkan memiliki 13 pusat data pada tahun 2023, dengan perkiraan nilai pasar sebesar US$ 2,2 miliar, diperkirakan akan tumbuh menjadi $2,8 miliar pada tahun ini.
Ratchanee Wattanawisitporn, direktur eksekutif Divisi Pemasaran Investasi Asing BOI, mengatakan faktor-faktor yang mendorong pertumbuhan industri pusat data antara lain berbagai keistimewaan investasi yang diberikan kepada investor, yaitu pembebasan tarif untuk mesin impor, pembebasan pajak perusahaan hingga 13 tahun, dan bebas visa untuk ekspatriat yang bekerja di Thailand.
Dia menambahkan beberapa pemimpin di bidang teknologi telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di bisnis pusat data Thailand termasuk Amazon Web Services, Google Cloud, Internet Data Centre, Alibaba Cloud, Huawei dan Microsoft Azure.
Ratchanee mencatat pemerintah terus meningkatkan infrastruktur digital negara melalui berbagai proyek, termasuk menambah total 13 kabel serat optik bawah laut untuk mempersiapkan negara menghadapi ekspansi masa depan dalam industri pusat data dan menjadi hub regional.