Thailand diprediksi ke peringkat kesembilan di dunia dalam peningkatan jumlah orang kaya terbanyak.
>Orang kaya di Thailand diperkirakan berjumlah 123.531 orang pada 2028.
>Thailand akan masuk 10 negara teratas global untuk ekspansi jutawan.
Thailand diperkirakan akan mengalami peningkatan jumlah jutawan sebesar 24 persen selama lima tahun ke depan, sehingga mendorong negara tersebut ke peringkat kesembilan di dunia dengan peningkatan jumlah orang kaya terbanyak, menurut UBS Global Wealth Report 2024 yang baru-baru ini dirilis.
Laporan UBS yang kini memasuki edisi ke-15 memberikan wawasan komprehensif mengenai tren kekayaan dan kesejahteraan rumah tangga di seluruh dunia.
Laporan UBS menyoroti peningkatan signifikan dalam pertumbuhan kekayaan global mencapai 4,2% pada tahun 2023, mengimbangi kemerosotan yang dialami pada tahun 2022. Jika disesuaikan dengan inflasi, kekayaan global tumbuh sebesar 8,4% pada tahun lalu.
Menurut perkiraan laporan tersebut, populasi jutawan di Thailand diperkirakan akan melonjak sebesar 24% pada tahun 2028, meningkat dari 100.001 menjadi 123.531 orang. Proyeksi pertumbuhan ini menempatkan Thailand di antara 10 negara teratas secara global untuk ekspansi jutawan, melampaui banyak negara maju.
Yang memimpin pertumbuhan jutawan adalah Taiwan, dengan proyeksi peningkatan sebesar 47%, diikuti oleh Turki (43%), Kazakhstan (37%), Indonesia (32%), dan Jepang (28%). Negara lain yang masuk 10 besar termasuk Korea Selatan, Israel, Meksiko, dan Swedia.
Laporan ini juga menyoroti tren kekayaan yang lebih luas:
1. Asia-Pasifik mengalami pertumbuhan kekayaan tercepat sejak tahun 2008, dengan peningkatan sebesar 177%.
2. Amerika Serikat saat ini memiliki jutawan USD terbanyak, diikuti oleh Tiongkok dan Inggris, dengan AS menyumbang 38% dari seluruh jutawan global.
3. Pada tahun 2028, 52 dari 56 pasar yang dianalisis diperkirakan akan mengalami peningkatan jumlah jutawan.
4. Negara-negara berkembang menyumbang lebih dari 30% kekayaan global, dan akan meningkat menjadi 32% pada tahun 2028.
5. Di antara total 56 wilayah, Belanda dan Inggris diperkirakan mengalami penurunan kekayaan masing-masing sebesar 4% dan 17%.
“Piramida Kekayaan Dunia 2024” juga memproyeksikan bahwa gabungan kekayaan 14 orang terkaya di dunia akan bernilai hampir $2 triliun (sekitar 72 miliar baht).
Peneliti UBS mencatat bahwa mobilitas kekayaan umumnya meningkat, dengan satu dari tiga orang berpindah ke kelompok kekayaan yang lebih tinggi dalam satu dekade. Tren ini menunjukkan meningkatnya peluang akumulasi kekayaan di berbagai strata ekonomi.
Temuan penting lainnya adalah proyeksi transfer kekayaan antargenerasi. Sekitar $83 triliun diperkirakan akan berpindah tangan dalam dua dekade mendatang, setara dengan nilai aktivitas ekonomi global selama satu tahun.
Menariknya, sekitar $9 triliun dari kekayaan ini kemungkinan akan berpindah secara horizontal di antara pasangan sebelum diwariskan ke generasi berikutnya, sehingga berpotensi meningkatkan kekayaan yang dimiliki oleh perempuan karena harapan hidup mereka yang lebih tinggi.
Ketika Thailand bersiap menghadapi proyeksi peningkatan jumlah jutawan ini, negara tersebut mungkin perlu menyesuaikan kebijakan ekonomi dan layanan keuangannya untuk melayani populasi orang kaya yang terus bertambah. Tren ini dapat berdampak signifikan pada berbagai sektor, termasuk barang mewah, real estat, dan jasa investasi, kata laporan itu.
Laporan Kekayaan Global UBS 2024 memberikan data berharga bagi para pembuat kebijakan, investor, dan dunia usaha yang ingin memahami dan memanfaatkan perubahan ekonomi global dan pola distribusi kekayaan.
Ketika Thailand naik dalam peringkat pertumbuhan jutawan, negara ini memperkuat posisinya sebagai pemain yang semakin penting dalam lanskap ekonomi global, kata UBS.