Kemenangan Donald Trump di Pilpres AS akan menjadi berkah bagi ekonomi Thailand, kata menteri perdagangan Thailand.
Suarathailand- Menteri Perdagangan Pichai mengatakan Thailand dapat bertindak sebagai jembatan antara AS dan Tiongkok jika kebijakan 'America First' Trump memicu perang dagang baru.
Pemilihan presiden Amerika Serikat November 2024 akan berdampak signifikan pada perdagangan dan ekonomi global, karena kebijakan yang diusulkan oleh kedua kandidat kemungkinan akan mengintensifkan perang dagang antara AS dan Tiongkok, mitra dagang terbesar Thailand.
Kandidat Demokrat Kamala Harris telah berjanji untuk menaikkan tarif barang-barang strategis, sementara kandidat Republik Donald Trump menjanjikan kenaikan tarif menyeluruh serta kenaikan pajak 100% pada negara mana pun yang berhenti mengikat mata uangnya ke keranjang dolar AS.
Dalam wawancara dengan surat kabar Krungthep Turakij, Menteri Perdagangan Pichai Naripthaphan mengatakan ekonomi Thailand dan perdagangan internasional kemungkinan akan lebih terpengaruh jika Donald Trump memenangkan pemilihan.
"Sebagai presiden, Trump akan mengembalikan kebijakan 'America First' yang akan memicu babak baru perang dagang dengan Tiongkok," katanya. “Thailand, yang memiliki hubungan positif dengan kedua negara, akan menjadi jembatan antara keduanya, yang berfungsi sebagai basis manufaktur bagi produsen Amerika dan Tiongkok.”
Pichai mengatakan, ia berharap ekonomi AS akan lebih berkembang di bawah pemerintahan Trump berkat latar belakang Trump yang solid dalam bidang saham dan investasi.
Ia menambahkan Thailand harus menggunakan kesempatan ini untuk meningkatkan daya tarik negara tersebut sebagai tujuan investasi, serta meningkatkan perdagangan internasional dengan mitra baru untuk memperluas pasar potensial.
Pichai mengatakan kementeriannya telah berupaya untuk menegosiasikan perjanjian perdagangan bebas (FTA) baru. Thailand saat ini memiliki 15 FTA dengan 19 negara.
Awal tahun depan, Thailand diharapkan menandatangani FTA dengan Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA), yang terdiri dari empat negara - Swiss, Norwegia, Islandia, dan Liechtenstein, tambahnya.
“Memiliki lebih banyak FTA akan menarik lebih banyak investor asing ke Thailand. Tetangga kita, Vietnam, sejauh ini telah menandatangani 16 FTA dengan 54 mitra,” katanya.