Thailand merupakan negara pertama di Asia yang tidak menganggap penggunaan ganja rekreasional sebagai tindakan kriminal.
Pemerintah Thailand akan mengkaji ulang status legal ganja untuk rekreasional. Langkah ini sebagai respons ganja bisa memperburuk masalah penyalahgunaan narkoba di Thailand.
Thailand merupakan negara pertama di Asia yang tidak menganggap penggunaan ganja rekreasional sebagai tindakan kriminal. Thailand telah memperbolehkan penggunaan ganja secara medis pada 2018 dan secara rekreasional pada 2022.Namun langkah ini akan dikaji ulang.
Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin menyatakan ganja bakal dimasukkan kembali sebagai golongan narkotika pada akhir 2024. Langkah ini merupakan perubahan haluan yang besar.
“Saya ingin Kementerian Kesehatan mengubah peraturan dan memasukkan kembali ganja sebagai narkotika. Kementerian harus secepatnya menerbitkan peraturan agar ganja hanya digunakan untuk keperluan medis,” kata Srettha di akun X pribadinya, Rabu (8/5).
Kementerian Kesehatan Thailand saat ini tengah mengumpulkan opini publik terkait seberapa bebas ganja beredar di Thailand.
“Saya ingin bertanya kepada masyarakat, apakah obat tersebut harus berupa narkoba atau tidak, dan seberapa bebas harusnya obat itu diperdagangkan? Jangan sampai sembarang orang bisa menanam atau menghisapnya dan menimbulkan gangguan,” ujar Somsak. (The Straits Times)