Singapura Berharap Kamboja dan Thailand Selesaikan Sengketa Perbatasan Secara Damai

Kamboja sedang menunggu pembahasan dengan otoritas Thailand, mendesak Thailand untuk secara sepihak membuka kembali perbatasan dan memulihkan situasi seperti pada 7 Juni.


Kamboja, Suarathailand- Perdana Menteri Singapura berharap Kamboja dan Thailand akan menyelesaikan perselisihan mereka secara damai dan sesuai dengan hukum internasional.

Pada hari Rabu, Presiden Senat Kamboja Hun Sen menyambut Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong selama kunjungan resminya ke Kerajaan Kamboja, menurut unggahan Facebook Hun Sen.

Hun Sen mengungkapkan kegembiraannya atas kunjungan tersebut dan menekankan pentingnya kunjungan tersebut dalam memperkuat hubungan bilateral, khususnya pada tahun 2025, menandai peringatan 60 tahun hubungan diplomatik resmi antara kedua negara.

Wong menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Hun Sen atas sambutan hangat dan mengucapkan selamat kepada Kamboja atas perkembangan positif yang sedang berlangsung dalam hubungan antara kedua negara.

Hun Sen juga membahas perluasan hubungan antara kedua negara, khususnya di sektor perdagangan, ekonomi, dan pariwisata. 

Ia menyatakan keinginannya untuk meningkatkan koneksi penerbangan antara Singapura dan Kamboja, khususnya dengan peluncuran Bandara Internasional Techo yang akan datang di Kamboja.

Wong menanggapi dengan positif, menegaskan kembali komitmennya untuk lebih memperkuat hubungan bilateral dan memperluas kerja sama di semua bidang.

Hun Sen juga membahas sengketa perbatasan Kamboja-Thailand yang sedang berlangsung, merinci insiden yang dimulai pada 28 Mei, ketika tentara Thailand melintasi perbatasan dan menembak mati seorang tentara Kamboja.

Ia lebih lanjut mengklaim Thailand telah menutup perbatasan secara sepihak dan mengambil tindakan pengancaman tambahan.

Ia mengklaim Kamboja, baik di bawah Perdana Menteri Hun Manet maupun dirinya sendiri, tidak mencari perang dengan tetangganya. 

Kamboja ingin menyelesaikan masalah ini secara damai dan sesuai dengan hukum internasional.

Namun, ia menambahkan, jika Kamboja terus menghadapi agresi, ia akan memiliki hak untuk membela diri.

Perdana Menteri Singapura berterima kasih kepada Hun Sen karena telah menjelaskan posisi Kamboja mengenai masalah perbatasan dan menyampaikan harapannya bahwa kedua belah pihak akan menyelesaikan masalah ini secara damai dan sesuai dengan hukum internasional.

Share: