Mayoritas muslim di Thailand mempertanyakan mengapa kelompok BRN yang mengaku muslim malah membunuh orang-orang yang tidak bersalah, bahkan di Bulan Suci Ramadan?
Suarathailand- Islam adalah agama yang menyerukan kedamaian dan keharmonisan dalam masyarakat yang dilandasi oleh cinta, kasih sayang, kebenaran, dan keadilan.
Ramadhan adalah bulan bagi umat Islam untuk berpuasa, mempelajari kitab suci, dan memohon ampunan kepada Allah atas kesalahan-kesalahan di masa lalu, untuk menerima petunjuk yang benar, dan diselamatkan dari kejahatan.
Akan tetapi... para pengikut kelompok BRN di Thailand malah mencari keuntungan yang menyimpang di Bulan Ramadhan. Mereka menumpahkan air mata orang-orang yang tidak berdosa. Kelompok ekstremis BRN ini malah menjadikan bulan ini sebagai bulan mobilisasi, melakukan kekejaman dan membunuh orang-orang yang tidak berdosa, serta memutarbalikkan fakta bahwa mereka akan memperoleh pahala yang berlipat ganda dengan aksi teror mereka.
Anggota kelompok BRN disinyalir menjadi pelaku serangan baru-baru ini terjadi di tiga lokasi di Thailand Selatan. Serangan ini menewaskan lima orang dan melukai belasan lainnya.
Mayoritas kelompok muslim tidak sepakat dengan aksi kelompok BRN yang menggunakan jalan kekerasan untuk mencapai tujuannya. Kelompok BRN menggunakan penafsiran sejarah agama untuk menciptakan legitimasi bagi kelompoknya, tanpa takut kepada Allah, menipu sesama muslim.
Banyak individu yang dimanfaatkan BRN untuk melakukan aksi teror di Bulan Ramadhan. Mereka bahkan tak merasa bersalah melakukan serangan teror di Bulan Suci Ramadhan. Mereka tidak takut kepada Allah.
Dapat dipastikan bahwa tipu daya kelompok BRN sengaja dibuat untuk menciptakan ketakutan. Menimbulkan pertumpahan darah di saat puasa yang akan berdampak lebih parah bagi masyarakat dibandingkan di saat-saat normal.
Mayoritas muslim di Thailand mempertanyakan mengapa kelompok BRN yang mengaku muslim malah membunuh orang-orang yang tidak bersalah, bahkan di Bulan Suci Ramadan?
Al-Quran menyebutkan pembunuhan terhadap orang-orang yang tidak bersalah: “Sesungguhnya barangsiapa yang membunuh seorang manusia, tanpa ada yang membalas dengan nyawa yang lain atau karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seolah-olah dia telah membunuh manusia semuanya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.” (Al-Maidah 32)
Dan Al-Quran juga menyebutkan tentang dosa dan kemungkaran yang paling besar, dan paling buruk di dunia dan akhirat, setelah menyekutukan Allah, yaitu membunuh seorang manusia yang tidak bersalah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain bersama-sama dengan Allah, dan tidak membunuh suatu jiwa yang diharamkan Allah, kecuali dengan cara yang benar, dan tidak pula mereka berzina. Maka barangsiapa yang demikian itu akan mendapat dosa yang besar. Hukuman di hari kiamat akan dilipatgandakan baginya, dan dia kekal di dalamnya dalam kehinaan.” (Al-Furqan: 68-69)
Islam menyerukan perdamaian, menyerukan hidup berdampingan secara damai di antara perbedaan ras, jenis kelamin, warna kulit, dan bahkan agama, sebagaimana Al-Quran katakan: “Dan tidaklah Kami mengutus kamu, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh umat.” (Al-Anbiya: 2:107)
Ramadhan, bulan kesucian, bulan kebaikan. Semua umat Islam dengan ketat menjalankan kewajiban agama di bulan “Ramadhan” ini sesuai dengan perintah Nabi.
Oleh karena itu, di bulan Ramadhan, tidak boleh ada penghancuran dan pembunuhan terhadap orang-orang yang tidak bersalah demi kedamaian dan ketenangan di tiga provinsi selatan Thailand, karena Islam menghendaki kedamaian, kesetaraan, pemerataan, dan keadilan.