Langkah ini menyusul peningkatan tajam dalam kerugian yang dilaporkan melebihi 70 miliar baht (Rp33 triliun) selama dua tahun terakhir.
Rancangan undang-undang tentang tanggung jawab bersama operator seluler dan bank sedang ditinjau
Bangkok, Suarathailand- Kementerian Ekonomi dan Masyarakat Digital (DES) Thailand akan menerapkan undang-undang baru untuk memerangi lonjakan penipuan telepon seluler, dengan memperkenalkan tanggung jawab bersamaantara operator seluler dan bank. Langkah ini menyusul peningkatan tajam dalam kerugian yang dilaporkan melebihi 70 miliar baht (Rp33 triliun) selama dua tahun terakhir.
Berdasarkan rancangan undang-undang tersebut, operator dan lembaga keuangan akan dimintai pertanggungjawaban jika pelanggan menjadi korban penipuan daring. Menteri DES Prasert Chantaruangthong mengatakan kepada surat kabar Krungthep Turakij bahwa kementerian saat ini sedang merevisi Undang-Undang Pencegahan dan Pemberantasan Kejahatan Teknologi untuk meningkatkan hukuman bagi pelaku kejahatan daring, mempercepat pengembalian uang bagi korban, dan memperkuat peraturan seputar perdagangan data pribadi.
Revisi undang-undang tersebut berupaya untuk meningkatkan akuntabilitas lembaga keuangan, khususnya dalam kasus yang melibatkan transfer dana secara curang melalui saluran digital. Operator jaringan seluler juga akan diminta untuk memperkuat sistem mereka guna mencegah penggunaan jaringan mereka secara ilegal oleh para pelaku kejahatan.
Selain kerangka hukum, Kementerian DES secara aktif meningkatkan kesadaran publik tentang taktik yang digunakan oleh para penipu. Ini termasuk mendidik masyarakat tentang cara mengidentifikasi dan menghindari menjadi korban penipuan daring.
Kementerian juga berupaya untuk menutup celah yang dieksploitasi oleh para penjahat, seperti "akun kuda" (akun yang digunakan untuk pencucian uang) dan "SIM hantu" (kartu SIM yang didaftarkan dengan identitas palsu). Langkah-langkah untuk mendeteksi dan mencegah penjualan kartu SIM secara ilegal juga sedang dilaksanakan.
Kementerian DES telah melaporkan peningkatan yang signifikan dalam kasus penipuan daring. Dari 1 Maret 2022 hingga 30 November 2024, total 739.494 kasus dilaporkan, yang mengakibatkan kerugian sebesar 77,36 miliar baht. Pada bulan November 2024 saja, 31.353 kasus dilaporkan, dengan kerugian sebesar 2,54 miliar baht.
Kementerian juga telah mengambil langkah-langkah untuk menangguhkan akun-akun penipuan dan membekukan dana, dengan lebih dari 560.000 akun ditangguhkan dan 8,62 miliar baht dibekukan sejak Maret 2022.