Polri: Jamaah Islamiyah Latih Anggotanya Melalui Sasana Bela Diri

Jamaah Islamiyah (JI) mendanai pelatihan fisik dan bela diri anggotanya melalui perguruan bela diri formal.


Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengungkapkan jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI) mendanai pelatihan fisik dan bela diri anggotanya melalui perguruan-perguruan formal yang memiliki legalitas.

Aswin menambahkan salah satu perguruan yang dibentuk diberi nama 'Sasana'. Mereka melatih kader-kader Jamaah Islamiyah agar memiliki kemampuan bertarung.

"Polri menemukan ada aliran dana ke sebuah kelompok yang disebut dengan sasana yang kegiatannya latihan fisik, bela diri. Terungkap bahwa ini adalah bagian untuk meningkatkan kemampuan beladiri kader-kadernya untuk melawan petugas," kata Aswin kepada wartawan, Jumat (26/11).

Kader Jamaah Islamiyah kemudian dilatih oleh mantan kombatan-kombatan Jamaah Islamiyah (JI) yang telah dikirim ke Afghanistan atau negara-negara konflik lain sehingga memiliki bekal kemampuan bertempur.

Aswin mengatakan kelompok pelatihan bela diri tersebut sulit dibedakan dengan tempat pelatihan lain yang lazim berada di masyarakat. Inilah membuat Densus memerlukan waktu untuk mendalami sistem pendanaan keperluan jaringan JI saat ini.

"Bentuknya seperti kelompok bela diri seperti pelatihan-pelatihan seperti itu dengan kelompok pencak silat biasa. Kan susah kita bedakan dengan perguruan-perguruan kayak pencak silat yang ada di masyarakat gitu," jelas dia. (antara, foto: ilustrasi)




Share: