Polisi Buru Pelaku Serangan Bom Motor di Pattani Thailand Selatan

Cara pemberontak meledakkan bom; menggunakan sinyal walkie-talkie, alat pengukur waktu, atau telepon seluler atau menggabungkan ketiganya. 


Pattani, Suarathailand- Polisi Thailand melakukan penyelidikan untuk mengungkap dan menangkap pelaku serangan bom motor di Taman Soi TK, di luar Jalan Pattani Pirom, di samping kantor polisi Muang Pattani dan sekolah Taman Kanak-Kanak.

Polisi sedang mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan saksi dalam inisiden yang juga merusak bangunan Sekolah Taman Kanak-Kanak. Serangan bom juga merusak lima rumah toko dan tiga mobil.

Polisi sedang mengumpulkan rekaman CCTV dan mempelajari gerak para pelaku serangan bom ini. Polisi bekerja cepat untuk mengungkap pelaku dan dalan serangan bom motor.

Serangan bom di Pattani ini melukai seorang turis Malaysia dan sembilan warga Thailand, termasuk polisi.

Seorang turis Malaysia dan sembilan polisi Thailand serta relawan pertahanan terluka ketika pemberontak meledakkan bom rakitan yang disembunyikan di sepeda motor yang diparkir di sebelah kantor polisi di distrik Muang, Pattani, pada Senin pagi.

Menurut pihak berwenang, bom itu tampaknya disembunyikan di dalam sepeda motor yang diparkir. Bom itu dilaporkan diledakkan menggunakan alat pengatur waktu.

Turis Malaysia yang terluka itu diidentifikasi sebagai Erfan Ezzamie Bin Erwannizam. Ia mengalami nyeri dada, kemungkinan disebabkan oleh dampak ledakan.

Sebagian besar dari sepuluh orang tersebut mengalami luka ringan, seperti nyeri dada atau telinga berdenging. Namun, tiga relawan pertahanan menderita luka pecahan peluru. Mereka diidentifikasi sebagai Bunferng Malming, Panuwat Mairaksa, dan Jehto Mana.

Sebuah tim penjinak bom dikirim ke lokasi kejadian setelah ledakan tersebut. Polisi menutup area tersebut dan memutus sinyal telepon seluler, karena khawatir pemberontak mungkin telah menanam bom kedua untuk menyergap petugas.

Sebuah sumber badan keamanan menyatakan bahwa pihak berwenang harus lebih berhati-hati saat memeriksa lokasi ledakan, karena pemberontak di wilayah Selatan telah mengembangkan metode mereka dalam membuat bom rakitan.

Sebelumnya, pemberontak terutama menggunakan sinyal walkie-talkie, alat pengukur waktu, atau telepon seluler untuk meledakkan bom. Namun, sumber tersebut mencatat bahwa perangkat modern kini menggabungkan ketiga sistem peledakan tersebut.

Share: