Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha membantah pernyataan bahwa kerusuhan yang meningkat di wilayah Selatan Thailand dipicu konflik agama.
PM Prayut mengatakan pemberontak separatis sengaja menyulut kekerasan agar umat Buddha berselisih dengan umat Muslim di wilayah selatan.
Pernyataan PM Prayut tersebut merespon serangan di sebuah kuil Buddha di Narathiwat yang menewaskan dua biksu.
PM Prayut mengatakan kepada wartawan bahwa tempat-tempat tertentu berisiko tinggi diserang bom atau tembakan, tempat tersebut di antaranya sekolah, kuil hingga pangkalan militer yang berada di Patani, Yala, Narathiwat, dan Songkhla.
PM Prayut meminta media massa dan masyarakat tidak terjebak pada "perangkap psikologis" yang diciptakan oleh separatis dan menghubungkan kekerasan berkelanjutan di provinsi selatan terkait dengan konflik agama.
"Tak ada konflik agama di wilayah Thailand Selatan," kata PM Prayut.
Prayut mengatakan sebelumnya perwakilan dari rganisasi Kerjasama Islam (OKI) telah mengunjungi provinsi-provinsi yang mayoritas penduduknya beragama Islam. OKI melihat langsung kehidupan di 'Deep South'. OKI bahkan menyatakan dukungan untuk langkah-langkah damai dan hukum di wilayah selatan.
Pemerintah Thailand terus mengedepankan dialog damai untuk mengakhiri dan mencegah aksi kekerasan di wilayah selatan. (xinhua)