PM Thailand Terkejut dan Prihatin Aksi Penembakan pada Trump

FBI kemudian menyebut aksi penembakan sebagai upaya pembunuhan terhadap mantan presiden dan kandidat untuk pemilihan presiden 2024.

Thailand, Suarathailand- Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengungkapkan keterkejutan dan keprihatinannya atas penembakan tersebut selama rapat umum kampanye mantan Presiden AS Donald Trump di Pennsylvania.

PM Srettha mengatakan dia sedih dengan berita tersebut, seraya menambahkan peristiwa seperti itu seharusnya tidak pernah terjadi dan berharap keselamatan Trump.

Satu orang tewas dalam penembakan tersebut dan dua orang terluka parah, sementara penembak ditembak mati oleh Secret Service.

FBI kemudian menyebut aksi penembakan sebagai upaya pembunuhan terhadap mantan presiden dan kandidat untuk pemilihan presiden 2024.

Berbicara dari provinsi Chiang Rai, PM Srettha mengatakan tindakan kekerasan tersebut sangat memprihatinkan, terutama mengingat pentingnya Pennsylvania bagi Partai Republik.

Perdana menteri mengatakan Kementerian Luar Negeri belum memberikan laporan resmi, dan bahwa dia telah mengikuti pembaruan dari BBC dan media sosial. Ia mengakui bahwa insiden kekerasan politik serupa pernah terjadi di Jepang dan Amerika Serikat.

Ketika ditanya tentang peningkatan langkah-langkah keamanan selama penampilan publik perdana menteri Thailand, Srettha mengatakan lingkungan keamanan di Thailand dan AS berbeda. Ia menegaskan keyakinannya bahwa sistem keamanan Thailand memadai dan menyerahkan masalah tersebut kepada kebijaksanaan badan keamanan.

Share: