Pengajuan Kasus 4 Sengketa Perbatasan ke ICC Bisa Tingkatkan Ketegangan Thailand-Kamboja

Kamboja akan membawa sengketa di empat wilayah—yaitu Segitiga Zamrud (Mom Bei), kuil Ta Moan Thom, Ta Moan Tauch, dan Ta Krabei—ke ICJ.


Kamboja, Suarathailand- Ketegangan di sepanjang perbatasan Thailand-Kamboja diperkirakan akan meningkat lebih lanjut setelah Kamboja mengkonfirmasi akan mengajukan masalah terkait empat wilayah yang disengketakan dengan Thailand ke Mahkamah Internasional (ICJ).

Dalam pernyataan terbaru, Kamboja mengumumkan bahwa mereka tidak akan berpartisipasi dalam pertemuan Komite Perbatasan Bersama (JBC) Thailand-Kamboja mendatang, yang dijadwalkan akan diadakan di Phnom Penh pada hari Sabtu (14 Juni).

Sebaliknya, Kamboja akan membawa sengketa di empat wilayah—yaitu Segitiga Zamrud (Mom Bei), kuil Ta Moan Thom, Ta Moan Tauch, dan Ta Krabei—ke ICJ.

Keempat wilayah yang disengketakan ini memiliki sejarah panjang, tertanam dengan signifikansi budaya, arkeologi, dan geopolitik. 

Langkah ini menggarisbawahi kompleksitas masalah perbatasan yang belum terselesaikan, yang memiliki implikasi signifikan bagi stabilitas regional di Asia Tenggara, seperti yang dilaporkan oleh Thansettakij.

Dari semua itu, Mom Bei atau Chong Bok adalah daerah di persimpangan Thailand, Kamboja, dan Laos, yang meliputi sekitar 12 kilometer persegi di distrik Nam Yuen, Ubon Ratchathani. Daerah ini belum dibatasi dengan jelas, dan dulunya dianggap sebagai titik strategis untuk kerja sama pariwisata.

Namun, bentrokan baru-baru ini antara tentara Thailand dan Kamboja terjadi pada 28 Mei, setelah pasukan Kamboja menggali parit sepanjang 650 meter untuk membangun posisi militer di dekat perbatasan. Pihak Thailand menganggap hal ini sebagai pelanggaran terhadap nota kesepahaman (MOU) yang ditandatangani pada tahun 2000.

Meskipun insiden itu berakhir dalam waktu 10 menit, hal itu menyoroti sifat rapuh daerah tersebut, yang dapat dengan mudah meningkat.

Tiga candi lainnya yang disengketakan terletak di pegunungan Phanom Dong Rak, provinsi Surin, dengan Ta Moan Thom menjadi candi terbesar di kelompok tersebut. Candi ini diyakini dibangun sekitar abad ke-16 dan pernah menjadi situs keagamaan penting selama periode Angkor.

Kuil ini memiliki elemen arsitektur Khmer kuno dan hanya berjarak beberapa ratus meter dari perbatasan Kamboja. Kuil ini telah menjadi titik fokus pertikaian sebelumnya, namun belum ada kesepakatan yang jelas mengenai batas wilayah antara kedua negara.

Sementara itu, Kuil Ta Moan Tauch terletak sekitar 750 meter di sebelah barat laut Ta Moan Thom. Kuil ini merupakan bangunan berbentuk persegi yang dibangun dengan laterit dan batu pasir, yang diyakini sebagai rumah sakit atau tempat penyembuhan selama periode Angkor.

Kuil ini merupakan bagian dari jaringan situs warisan era Angkor, yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang signifikan yang dimiliki bersama oleh Thailand dan Kamboja.

Kuil Ta Krabei terletak sekitar 12 kilometer dari dua kuil lainnya. Kuil bersisi empat ini, dibangun dengan laterit, menghadap ke timur dan diyakini dibangun menjelang akhir periode Angkor.

Kuil ini berdiri di dekat tebing setinggi lebih dari 10 meter, yang menjadikan daerah sekitarnya penting secara strategis untuk pertahanan nasional dan pengawasan perbatasan.

Keputusan Kamboja untuk tidak berpartisipasi dalam pertemuan JBC mendatang dan sebagai gantinya menempuh jalur hukum melalui hukum internasional menandai titik balik yang signifikan. 

Pergeseran ini dapat menimbulkan tantangan diplomatik, keamanan perbatasan, dan hubungan bilateral, terutama pada saat dunia menghadapi ketidakpastian geopolitik dari berbagai arah.

Sementara itu, Thailand tetap berkomitmen pada perundingan damai berdasarkan kerangka Nota Kesepahaman tahun 2000, yang ditandatangani oleh kedua negara, untuk menjaga perdamaian di sepanjang perbatasan dan membina hubungan baik antara rakyat mereka.

Namun, setiap pelanggaran harus ditanggapi dengan tanggapan yang tepat sesuai dengan standar internasional untuk mencegah bentrokan lebih lanjut yang dapat meningkat di luar kendali. TheNation

Share: