Pemerintah Thailand komitmen pada transparansi dan tata kelola pemerintahan yang baik.
Bangkok, Suarathailand- Pemerintah telah berjanji untuk bersikap proaktif dalam menangani korupsi dalam upaya untuk menaikkan skor Indeks Persepsi Korupsi (CPI) Thailand dari 35 menjadi lebih dari 50 dari 100.
Menteri Kantor Perdana Menteri Chousak Sirinil memimpin upacara pada hari Senin untuk mengucapkan sumpah pada Hari Anti-Korupsi Internasional.
Acara tersebut diselenggarakan bersama oleh Komisi Anti-Korupsi Nasional (NACC), Komisi Anti-Korupsi Sektor Publik (PACC), dan Organisasi Anti-Korupsi Thailand.
Dalam pidato utamanya, Bapak Chousak mengakui bahwa korupsi telah menjadi masalah yang terus-menerus terjadi di Thailand, yang menyebabkan kerugian besar bagi ekonomi, politik, dan reputasi internasional negara tersebut.
Ia menunjukkan skor CPI negara tersebut tetap stagnan pada angka 35-36 dari 100 selama beberapa tahun terakhir, yang mencerminkan kemajuan yang terbatas dalam menangani masalah tersebut.
Bapak Chousak mengatakan pemerintah berkomitmen pada transparansi dan tata kelola pemerintahan yang baik.
Sebagai bagian dari hal ini, ia mengatakan pemerintah telah berjanji untuk mematuhi aturan hukum, memastikan pengelolaan anggaran yang efisien, dan mendorong upaya untuk mengakhiri korupsi dengan mempertimbangkan kepentingan publik.
Menteri tersebut menyoroti strategi antikorupsi utama, termasuk memperkuat kerangka hukum, mempromosikan transparansi digital dalam layanan publik, memastikan penunjukan berdasarkan prestasi, mengurangi peluang penyuapan, dan membuat operasi negara lebih transparan.
Ia juga menyerukan kolaborasi yang lebih besar antara sektor publik dan swasta, dengan menekankan bahwa memerangi korupsi harus menjadi prioritas nasional bersama.
Ia menekankan pentingnya mengintegrasikan langkah-langkah antikorupsi ke dalam strategi nasional 20 tahun (2018-2037) untuk memastikan reformasi sistemik jangka panjang.
Selain itu, pemerintah bermaksud meningkatkan mekanisme pengungkapan pelanggaran, sehingga memudahkan warga melaporkan kasus korupsi.
Acara ditutup dengan deklarasi resmi yang dipimpin oleh Bapak Chousak, di mana para peserta berjanji untuk bertindak dengan integritas, menolak suap, dan memprioritaskan kepentingan publik di atas keuntungan pribadi.
Mereka juga berjanji untuk melindungi lembaga-lembaga inti Thailand, termasuk monarki, agama, dan negara, sambil mematuhi prinsip-prinsip keadilan dan transparansi.
“Acara hari ini mencerminkan komitmen kuat untuk menangani korupsi secara serius dan berkelanjutan. Acara ini juga menunjukkan sikap kolektif semua sektor masyarakat Thailand untuk tidak berkomitmen, menoleransi, atau bersikap acuh tak acuh terhadap korupsi,” pungkas Bapak Chousak., seperti dilaporkan Bangkok Post.