Pemerintah dan Para Pemimpin Muslim Thailand Selatan Bahas Vaksin Halal

Para pemimpin Islam, guru, dokter, dan pejabat pemerintah Thailand Selatan bertemu dan mencari solusi soal vaksin halal. Pertemuan ini dilakukan merespon 28 anak yang meninggal akibat tak divaksinasi campak.

Pertemuan membahas masalah vaksinasi ini digelar pada 4 Februari 2019 di Ruang Rapat Panchaphat Pusat Administrasi Provinsi Perbatasan Selatan (SBP). Prawet Mooksen, Asisten Sekretaris Jenderal Kepolisian Kerajaan Thailand, memimpin pertemuan kelompok kerja untuk menyelesaikan epidemi-epidemi di provinsi perbatasan selatan. Kelompok kerja yang hadir terdiri dari pemimpin agama di 3 provinsi dan 4 kabupaten di provinsi Songkhla, para guru, dokter, dan piha terkait dengan vaksin.

Pertemuan fokus membahas solusi vaksinasi halal. Selama ini anak-anak divaksin dengan vaksin non-halal dengan pertimbangan situasi darurat untuk mencegah kematian.

Pemerintah Thailand selatan memiliki tugas mengawasi, mencegah, dan menyelesaikan masalah epidemi campak. Kelompok kerja pemerintah juga bertindak mengawasi dan mengumpulkan informasi untuk mempersiapkan peralatan medis dan mengkampanyekan pemahaman yang tepat soal vaksinasi.

Para pemimpin agama atau guru memiliki tugas menciptakan pemahaman soal vaksinasi bagi orang tua siswa dan masyarakat. Meminta para orangtua siswa untuk bekerja sama membawa anaknya yang berusia 9-12 tahun untuk divaksinasi di rumah sakit. Sementara kelompok kerja yang lain bertugas membangun pemahaman bagi masyarakat di daerah soal vaksinasi. Kelompok kerja juga mengkampanyekan vaksinasi dan pencegahan penyebaran penyakit melalui media sosial, radio, televisi dan lain-lain.

Prawet Mooksen, Asisten Sekjen Kepolisian Kerajaan Thailand, mengatakan merawat anak sangatlah penting. Anak-anak adalah kekuatan utama dalam pembangunan bangsa di masa depan. Mooksen menyayangkan banyak anak-anak meninggal karena orangtuanya menolak untuk divaksinasi campak. Jumlah anak yang meninggal akibat campak di 3 provinsi dan 4 kabupaten Songkhla pada 2018 mencapai 28 orang. Jumlah yang sangat besar. Oleh karena itu pemerintah Thailand Selatan bertekad mencegah kembali terjadinya kematian anak akibat campak. Pemerintah mendorong pentingnya vaksinasi untuk mencegah kematian anak.

Sebagian besar para pemimpin agama yang menghadiri pertemuan mengatakan masih banyak masyarakat menganggap vaksin akan menyebabkan anak sakit dan vaksin tak penting karena hanya memasukkan benda tak halal ke dalam tubuh. Anggapan ini menyebabkan orantua siswa tak mengizinkan anaknya untuk divaksinasi. Padahal saat situasi darurat dan tak ada vaksin lain yang lebih baik untuk mengatasi campak, penggunaan vaksin non-halal diizinkan.  


Pemerintah mendorong para pemimpin agama, guru, dokter, dan pihak terkait memberi pemahaman pentingnya vaksinasi untuk mencegah kematian anak. Para pemimpin agama bisa menjelaskan situasi ini berdasarkan prinsip-pinsip agama yang terbaik. Dalam pertemuan itu para pemimpin agama mengusulkan agar relawan kesehatan desa menjadi agen di daerah untuk memberi pemahaman yang baik soal vaksinasi campak.

Share: