Status paspor Thailand mencerminkan pengaruh Thailand yang semakin besar secara global.
Warga negara Singapura kini menikmati akses bebas visa ke 195 negara dan wilayah.
Bangkok, Suarathailand- Posisi Thailand dalam Indeks Paspor Henley naik dari peringkat 63 ke peringkat 60 yang menunjukkan penguatan hubungan internasional dan upaya diplomatik negara tersebut.
Indeks tahunan yang disusun oleh Henley & Partners yang berbasis di London, memeringkat 199 paspor berdasarkan akses bebas visa ke 227 tujuan global.
Peningkatan ini merupakan hasil dari skema bebas visa yang dicanangkan pemerintah Thailand yang memungkinkan pemegang paspor Thailand memasuki 82 negara dan wilayah tanpa visa. Peningkatan ini mencerminkan pengaruh Thailand yang semakin besar secara global.
Andrew Amoils, kepala Research for New World Wealth, sebuah firma intelijen data global, menyoroti pentingnya kekuatan paspor dalam perekonomian global saat ini.
Singapura telah muncul sebagai pemimpin dengan mengklaim gelar sebagai negara dengan paspor paling kuat di dunia. Warga negara Singapura kini menikmati akses bebas visa ke 195 negara dan wilayah, melampaui negara-negara lain.
Hal ini menandai perubahan signifikan dari peringkat sebelumnya dimana Singapura berbagi posisi teratas dengan beberapa negara Eropa.
Mengikuti Singapura adalah Austria, Finlandia, Irlandia, Luksemburg, Belanda, Swedia, dan Korea Selatan, yang menempati peringkat ketiga dengan akses bebas visa ke 191 tujuan.
Christian H Kaelin, ketua Henley & Partners, mencatat kesenjangan yang semakin lebar antara pemegang paspor di peringkat atas dan bawah indeks.
Meskipun kebebasan bepergian secara global telah meningkat secara keseluruhan dengan rata-rata jumlah destinasi bebas visa meningkat dua kali lipat sejak tahun 2006, kesenjangan antar negara masih sangat besar. Singapura, misalnya, bisa mengakses 169 destinasi lebih banyak dibandingkan Afghanistan.
Industri penerbangan yang merupakan faktor penting dalam mobilitas global, menghadapi tantangan meskipun memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian global.
Menurut Direktur Jenderal Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA), Willie Walsh, maskapai penerbangan beroperasi dengan margin keuntungan yang sangat tipis. Meskipun industri mengharapkan rekor pendapatan tahun ini, pengeluaran juga berada pada titik tertinggi sepanjang masa.
Indeks ini juga menyoroti kenaikan luar biasa UEA ke dalam 10 besar, didorong oleh investasi strategis di bidang pariwisata dan bisnis. Sebaliknya, negara-negara seperti Venezuela, Yaman, Nigeria, dan Suriah mengalami penurunan kewenangan paspor yang signifikan.
Indeks Keterbukaan Henley yang mengukur keterbukaan suatu negara terhadap pengunjung asing, menunjukkan kesenjangan serupa. Meskipun Singapura adalah pemimpin dalam hal paspor dan keterbukaan, banyak negara Eropa dengan paspor yang kuat memiliki kebijakan visa yang relatif ketat.
Hal ini menggarisbawahi adanya keterkaitan yang kompleks antara posisi global suatu negara dan kebijakan imigrasinya. (thenation)