Empat pemberontak tewas dalam sepekan terakhir.
Empat pria, salah satunya dengan kemungkinan terkait dengan pemboman di Bangkok dua tahun lalu, tewas dalam dua bentrokan dengan pasukan keamanan di distrik Sai Buri selama tujuh hari, menurut Komando Operasi Keamanan Internal (Isoc).
Pasukan gabungan tentara, polisi, dan pemimpin lokal mengejar dua kelompok tersangka pemberontak - satu yang melarikan diri ke sebuah desa di Ban Bua Nae Badae dan yang lainnya telah menyita sebuah sekolah agama lokal yang kosong. Kedua lokasi tersebut berada di distrik Sai Buri.
Kedua kelompok itu diyakini sebagai anggota jaringan tersangka pemberontak yang sama.
Kedua insiden itu terjadi antara 5 Juli dan Minggu (11/7), menurut juru bicara komando depan Isoc Kol Kiattisak Neewong.
Dia mengatakan pihak berwenang setempat telah mengetahui sejumlah tersangka pemberontak yang tidak diketahui bersembunyi di sebuah hutan di Ban Chamao Samton.
Pasukan gabungan dikerahkan untuk mencoba dan menangkap para tersangka. Beberapa di antaranya menghadapi surat perintah penangkapan atas tuduhan terkait keamanan.
Saat pihak berwenang menggerebek lokasi tersebut, para tersangka melepaskan tembakan ke arah mereka sebelum berpisah menjadi dua kelompok untuk melarikan diri.
Kelompok pertama kemudian merebut sebuah gedung sekolah di tambon Trohbon dan melawan pasukan keamanan yang mencoba merebut kembali gedung itu dengan melemparkan granat ke arah mereka, melukai tiga petugas.
Pengepungan berlangsung beberapa hari sebelum petugas keamanan menyerbu gedung.
Baku tembak menewaskan dua tersangka pemberontak -- yang diidentifikasi sebagai Kumaidi Reeji, 33, dan Amri Maming, 26, tewas.
Ditemukan di samping tubuh Kumaidi adalah senapan serbu AK-47. Dia dicari sehubungan dengan perampokan toko emas di distrik Na Thawi Songkhla pada Agustus 2019.
Amri juga memiliki senjata api termasuk pistol, senapan serbu AK-47 dan granat tangan.
Berbagai tuduhan telah diajukan terhadapnya termasuk menjadi anggota kelompok yang merekayasa serangan bom di Bangkok pada 2 Agustus 2019.
Sementara itu, sekitar 20 kilometer dari sekolah, kelompok pemberontak lainnya yang terdiri dari enam atau tujuh tersangka terlibat bentrokan dengan pihak berwenang dari tempat persembunyiannya di hutan dekat desa Ban Bua Nae Badae.
Para pemimpin agama berusaha dengan sia-sia untuk membujuk anggota kelompok agar menyerah, tetapi mereka melarikan diri setelah dua orang, Sulaiman Doloh dan Isman Sama-ae, tewas dalam baku tembak.
Ada surat perintah penangkapan Sulaiman atas perannya dalam serangan bom terhadap petugas keamanan pada 22 September 2017 di distrik Sai Buri. (Bangkok Post)