Pertemuan Komisi Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara meninjau kemajuan yang dicapai berdasarkan Perjanjian Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (2023-2027).
Vientiane, Suarathailand- Para menteri luar negeri dari 10 negara anggota ASEAN telah meninjau pekerjaan yang dilakukan berdasarkan beberapa kerangka kerja penting dan cetak biru masa depan komisi antar pemerintah dan inisiatif mendasar lainnya di blok tersebut.
Diselenggarakan dan dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Laos, Saleumxay Kommasith, pertemuan Komisi Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara dan pertemuan para menteri luar negeri ASEAN terkait berlangsung pada hari Rabu di Pusat Konvensi Nasional di Vientiane.
Pertemuan-pertemuan yang dilaksanakan adalah Pertemuan Komisi Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara, Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN dengan Komisi Antarpemerintah tentang Perwakilan Hak Asasi Manusia ASEAN, dan Konsultasi Informal mengenai Implementasi Konsensus Lima Poin.
Pertemuan Komisi Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara meninjau kemajuan yang dicapai berdasarkan Perjanjian Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (2023-2027) dan membahas aksesi Timor Leste pada perjanjian ini.
Selain itu, dalam pertemuan tersebut juga disampaikan mengenai kegiatan kerja sama antara Sekretariat ASEAN dan Sekretariat Badan Pelarangan Senjata Nuklir di Amerika Latin dan Karibia, untuk berbagi pembelajaran mengenai zona bebas senjata nuklir.
Saleumxay juga memimpin pertemuan antara Menteri Luar Negeri ASEAN dan Komisi Hak Asasi Manusia Antarpemerintah ASEAN.
Pada pertemuan yang sama, Ketua Komisi Hak Asasi Manusia Antarpemerintah ASEAN tahun 2024, Bapak Yong Chanthalansy, melaporkan kemajuan pelaksanaan kegiatan prioritas Komisi selama setahun terakhir.
Hal ini berkaitan dengan perlindungan hak-hak perempuan dan anak, pemberantasan penggunaan kekerasan, hak-hak penyandang disabilitas, dan perdagangan manusia, serta penyusunan rencana kerja lima tahun baru dari tahun 2026-2030, sesuai dengan visi PBB.
Para menteri luar negeri memuji kemajuan yang dicapai dalam memenuhi tujuan Komisi Hak Asasi Manusia Antarpemerintah ASEAN yang telah berkontribusi pada pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia di ASEAN serta proses pembangunan Komunitas ASEAN.
Para menteri luar negeri ASEAN mendorong Komisi untuk terus memenuhi perannya dan melaksanakan kegiatan prioritasnya dengan baik dan efektif pada tahun 2025.
Selain itu, Wakil Perdana Menteri mengadakan pertemuan bilateral dengan para menteri luar negeri beberapa negara anggota ASEAN untuk membahas peningkatan kerja sama.