Sakda Noppasith, 61, dalam kondisi kritis setelah ditembak pada Selasa dini hari di sebuah restoran Chonburi.
Chonburi, Suarathailand- Sakda Noppasith, seorang politikus senior Chonburi, ditembak oleh seorang pria bersenjata di sebuah restoran di subdistrik Samet, distrik Muang, provinsi Chonburi pada Selasa dini hari.
Polisi di kantor polisi Samet diberitahu tentang insiden tersebut pada pukul 5.30 pagi. Saat tiba di tempat kejadian, mereka menemukan Sakda tergeletak di tanah di tempat parkir restoran dengan luka tembak di perut. Peluru tersebut dilaporkan menembus punggung korban.
Korban dilarikan ke Rumah Sakit Chonburi dan masih dalam kondisi kritis hingga saat laporan ini dibuat.
Polisi menemukan selongsong peluru 9mm yang sudah ditembakkan di tanah, bersama dengan beberapa peluru yang tidak terpakai dengan ukuran yang sama. Mereka berspekulasi bahwa magasin milik pria bersenjata itu tidak berfungsi setelah penembakan, sehingga peluru yang tersisa berhamburan ke tanah.
Para pejabat sedang memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian untuk mencari tanda-tanda pelaku penembakan yang melarikan diri.
Sakda, 61 tahun, menjabat sebagai sekretaris Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup dari tahun 2018-2021, dan juga menjabat sebagai juru bicara Partai Pheu Thai, dan wakil sekretaris jenderal Partai For The Nation.
Ia adalah ayah dari Wannida Noppasith, seorang anggota parlemen Partai Rakyat untuk daerah pemilihan ke-2 Chonburi.
Sakda mencalonkan diri sebagai anggota parlemen untuk Chonburi dalam pemilihan umum tahun 2001 dan 2005 di bawah bendera Demokrat tetapi kalah dalam kedua pemilihan tersebut. Ia kemudian bergabung dengan Partai Pheu Thai.
Ia adalah anggota Front Persatuan untuk Demokrasi Melawan Kediktatoran (UDD), yang juga dikenal sebagai gerakan Kaus Merah. Ia ikut serta dalam penyerbuan KTT ASEAN di Pattaya pada tahun 2009, dan dijatuhi hukuman penjara pada bulan Maret 2017.
Ia dibebaskan setahun kemudian dan bergabung dengan Partai Untuk Bangsa. The Nation