Malaysia dan Thailand Ingin Tiru Kebijakan B20 Indonesia

Kebijakan mencampur 20% minyak sawit ke bahan bakar solar atau belakangan dikenal dengan B20 yang diterapkan Indonesia mulai 1 September 2018 mulai dilirik sejumlah negara tetangga. 

Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) Paulus Tjakrawan menjelaskan hal tersebut dalam konferensi pers yang digelar Rabu  (6/2/2019).  Paulus mengatakan pemerintah Malaysia minta bantuan dari Aprobi untuk dukung penerapan B20 di negeri Jiran pada 2020. "Saat ini mereka  baru terapkan B10," katanya.

Tidak hanya Malaysia, Thailand pun ingin memassifkan penerapan B20. "Pemerintah Thailand juga  sekarang menerapkan B5 dan mereka ingin beranjak cepat ke B20,"  pungkasnya. 

Kebijakan B20 Indonesia ditujukan untuk menekan impor BBM yang makin membengkak. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merilis pemberlakuan B20 ini dan mampu membuat negara menghemat hingga belasan triliun rupiah, karena impor solar berkurang.

"Dalam empat bulan, kebijakan massif untuk berbagai sektor ini mampu menghemat US$ 937,84  juta (setara Rp13 triliun)," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas  Kementerian ESDM Djoko Siswanto dalam keterangan tertulisnya.

Kebijakan ini masih akan digencarkan pada 2019 agar bisa  berlaku 100 persen. Aprobi memperkirakan dibutuhkan 6,2 Juta KL untuk program B20 di dalam negeri. 

"Jadi untuk produksi kita butuh  tambahan CPO sekitar 2 juta ton. Kita berharap volume ekspor minimum sama seperti tahun lalu. Ini sangat tergantung kondisi di Eropa, kalau  mereka terapkan BMAS maka ekspor kita akan terhambat," jelasnya.

Selain  itu, uji coba program B30 (30% biofuel dalam bahan bakar solar) juga  akan segera dilaksanakan sepanjang 60.000 km menggunakan 8 kendaraan.  Uji coba ini merupakan kerja sama Aprobi, Lemigas, Pertamina, dan  Institut Teknologi Bandung (ITB).

Diharapkan, program B30 bisa diterapkan di Tanah Air secepatnya pada kuartal IV tahun ini.

"Satu merk kendaraan dari Jerman sudah menghubungi untuk melakukan uji coba B30 sendiri," ujar Djoko. (ant/cnbc)

Share: