Menteri Malaysia mengatakan tidak pernah melihat dokumen yang ditandatangani oleh mantan raja yang mendukung kasus mantan PM Najib.
Kuala Lumpur, Suarathailand- Menteri komunikasi Malaysia mengatakan sebuah dokumen kerajaan yang diduga mengizinkan mantan perdana menteri Najib Razak yang dipenjara untuk menjalani sisa hukumannya dalam tahanan rumah tidak pernah disembunyikan.
Menteri Fahmi Fadzil mengatakan ia tidak pernah diberitahu dan tidak pernah menerima dokumen tersebut.
Istana mantan raja Malaysia, yang memberi Najib pengampunan dan pengurangan hukuman tahun lalu sebelum mengundurkan diri, pada tanggal 4 Januari mengonfirmasi keaslian sebuah surat yang mengatakan dokumen tersebut ada. Tim hukum Najib mengatakan pemerintah telah mengabaikannya.
Pengadilan Banding pada hari Senin membatalkan penolakan upaya hukum Najib untuk mengakses dokumen yang menurutnya akan memungkinkannya untuk menjalani sisa masa hukumannya di rumah. Kasus tersebut akan kembali ke pengadilan untuk disidangkan oleh hakim lain.
Fahmi mengatakan pemerintah terikat oleh asas subjudice dan akan menyerahkan kasus mantan perdana menteri tersebut ke proses peradilan.
“Kami mencatat bahwa Pengadilan Banding telah mengembalikan kasus tersebut ke Pengadilan Tinggi sehingga kami harus mempertimbangkan pandangan dan saran jaksa agung mengenai beberapa hal agar tidak merugikan kasus tersebut,” kata Fahmi.
Najib yang dipenjara karena perannya dalam penipuan bernilai miliaran dolar di dana negara 1Malaysia Development Berhad, hukuman 12 tahunnya dikurangi setengahnya tahun lalu melalui pengampunan dari Raja Al-Sultan Abdullah Ahmad Shah saat itu.
Najib dan mantan raja mengatakan raja juga memberinya tahanan rumah dalam “perintah tambahan” yang menyertai pengampunan tersebut.
Bangkok Post melaporkan Najib dinyatakan bersalah pada tahun 2020 atas pelanggaran kepercayaan dan penyalahgunaan kekuasaan karena secara ilegal menerima dana yang disalahgunakan dari unit 1MDB. Dia masih menghadapi persidangan atas tuduhan korupsi dalam beberapa kasus terkait 1MDB lainnya dan membantah melakukan kesalahan.