Acara pertemuan 800 mahaaiswa Thailand di TMII Jakarta (15/9) menghadirkan pembicara Dr Andy Dermawan MA. Beliau adalah dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Di hadapan para mahasiswa Thailand, Andy menyampaikan selamat kepada Kedubes dan Atase Militer Thailand yang sukses menggelar pertemuan 800 mahasiawa Thailand yang belajar di seluruh Indonesia.
Andy mengatakan Indonesia adalah negara sahabat Thailand. Indonesia adalah negara beragam budaya. Indonesia negara dengan 1.400 suku, 500 bahasa daerah, lima agama, dan 700 keyakinan. Dan semua itu bisa hidup damai berdampingan.
Di Indonesia pernah ada konflik seperti di Aceh, Poso, dan Sampit. Di Poso konflik agama. Di Sampit konflik antar-suku. Tapi semua konflik tersebut bisa diselesaikan dengan damai. Dengan duduk bersama. Dengan dialog penuh cinta.
Indonesia menjadikan multikulturisme (perbedaan banyak budaya) sebagai sebuah kesadaran bersatu dalam perbedaan. Mendorong semua individu memiliki kesadaran bahwa kita hidup bersama dalamm perbedaan. Kesadaran ini disebut kesadaran multikultur.
Andy mengajak semua mahasiswa Thailand bisa membangun kesadaran multikultur. Terus membangun cara berpikir multikultur. Berbeda suku dan agama tapi hidup rukun. Damai. Penuh kasih.
Mental multikuktur harus terus dibangun sejak dalam pikiran. Ketika pikiran kita sadar dan paham bahwa multikultur atau keragaman itu anugerah dari Tuhan, maka kita akan menghargai perbedaan.
Tuhan bisa saja membuat hanya satu sosok manusia yang dikehendakinya. Tapi Tuhan tidak seperti itu. Tuhan malah menciptakan kita berbeda-beda. Beda baik dari kulit, postur, bahasa, suku, maupun agama.
Mari berpikir multikultur. Menghargai perbedaan. Hidup damai. Saling menghargai perbedaan. Dan menyebarkan kasih sayang kepada seluruh makhluk Tuhan.