Polisi Laos saat ini sedang berupaya menentukan sumber alkohol yang terkontaminasi yang diyakini sebagai metanol.
Laos, Suarathailand- Pemerintah Laos mengumumkan kesedihan mendalam atas hilangnya enam nyawa warga negara asing akibat keracunan metanol di sebuah bar populer bagi para backpacker di Vang Viang.
Laos berjanji melakukan investigasi menyeluruh guna mengidentifikasi dan mengadili mereka yang bertanggung jawab atas insiden mematikan tersebut.
Dua remaja Australia, Bianca Jones dan Holly Bowles, keduanya berusia 19 tahun, meninggal karena dugaan keracunan metanol saat berlibur di Vang Viang, Laos. Kematian mereka merupakan bagian dari tragedi yang lebih besar yang telah merenggut nyawa enam wisatawan asing secara keseluruhan.
Insiden tersebut terjadi pada tanggal 13 November ketika kedua sahabat itu, bersama dengan wisatawan lainnya, mengonsumsi alkohol di bar-bar lokal.
Dalam beberapa hari, mereka dan beberapa orang lainnya mulai menunjukkan gejala penyakit parah, termasuk mual, muntah, dan penglihatan kabur. Meskipun mendapat perhatian medis yang mendesak di Thailand, para wanita muda itu meninggal karena efek racun dari keracunan metanol.
Korban lainnya adalah seorang pria Amerika berusia 57 tahun, James Louis Hutson, dan dua wanita muda Denmark, Anne-Sofie Orkild Coyman berusia 20 tahun, dan Frela Vennervald Sorensen berusia 21 tahun. Seorang pengacara Inggris berusia 38 tahun, Simone White, juga meninggal karena keracunan metanol.
Pemerintah Laos telah menyampaikan kesedihan mendalam atas hilangnya nyawa yang tragis tersebut dan berjanji untuk melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengidentifikasi dan mengadili mereka yang bertanggung jawab atas insiden mematikan tersebut.
Polisi saat ini sedang berupaya untuk menentukan sumber alkohol yang terkontaminasi, yang diyakini sebagai metanol, zat yang sangat beracun yang sering digunakan sebagai pelarut industri.
Polisi setempat telah menahan beberapa orang untuk diinterogasi, termasuk pemilik dan staf Nana Backpackers Hostel, tempat para remaja Australia tersebut menginap. Meskipun belum ada tuntutan yang diajukan, penyelidikan masih berlangsung.
Awalnya, manajemen hostel membantah melakukan kesalahan, dengan mengklaim alkohol yang disajikan aman dan bersumber dari distributor bersertifikat. Untuk memperkuat klaim mereka, manajer hostel bahkan minum dari salah satu botol vodka yang digunakan pada malam kejadian.
Masalah Keamanan
Namun, seiring penyelidikan semakin mendalam, masih ada pertanyaan tentang keamanan alkohol yang disajikan di tempat tersebut.
Pesan WhatsApp para gadis tersebut mengungkapkan bahwa mereka telah mengunjungi Jaidee's Bar pada malam harinya, sebuah tempat yang dikenal menawarkan minuman wiski lokal gratis dan secara terbuka menjual obat-obatan terlarang seperti opium, ketamin, dan mariyuana. Meskipun tidak ada indikasi bahwa Bowles atau Jones mengonsumsi zat-zat tersebut, reputasi bar tersebut menimbulkan kekhawatiran tentang potensi risiko yang terkait dengan operasinya.
Lebih dari 100 orang berkumpul di Melbourne untuk memberi penghormatan kepada para wanita muda tersebut dan merayakan kehidupan mereka.
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong menyatakan dukungan pemerintah untuk keluarga para korban dan berjanji untuk bekerja sama erat dengan pihak berwenang Laos untuk mengungkap kebenaran di balik insiden tragis ini, lapor Daily Mail.